Kemnaker : Dunia Usaha Tuntut Penyesuaian Sistem Penempatan Tenaga Kerja

Rabu, 31 Maret 2021 | 19:39 WIB
Kemnaker : Dunia Usaha Tuntut Penyesuaian Sistem Penempatan Tenaga Kerja
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi. (Dok : Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker, Anwar Sanusi, mengatakan, perkembangan dunia usaha dan industri menuntut penyesuaian sistem penempatan tenaga kerja. Kemnaker pun mulai menyusun kembali strategi penempatan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Menurutnya, perkembangan dunia usaha dan dunia industri harus diimbangi dengan sistem penempatan tenaga kerja yang tepat, sehingga industri dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

“Kalau kita melihat situasi ketenagakerjaan saat ini adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi, serta bisa memberikan solusi yang tepat dari persoalan ini dengan program dan kegiatan yang dibutuhkan,” katanya, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Program dan Anggaran Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2021 di Jakarta, Selasa, (30/3/2021) malam.

Anwar mengatakan, salah satu tantangan bidang penempatan saat ini adalah angka penganggur terdidik yang terbilang tinggi. Bahkan dari sisi tingkat pendidikan, pengangguran dengan pendidikan tinggi terus bertambah.

Baca Juga: Kemnaker: FKLPI Penting untuk Jembatani Supply dan Demand Ketenagakerjaan

“Ini yang menurut saya menjadi suatu tantangan, bagaimana kita merespons orang yang tingkat pendidikanya tinggi, mempunyai akses untuk mendapatkan lapangan kerja,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Suhartono menambahkan, tantangan bidang penempatan tenaga kerja semakin kompleks karena adanya pandemi Covid-19. Untuk itu tahun ini, pihaknya akan menitikberatkan pada tiga kegiatan.

Pertama, dukungan pemulihan ekonomi nasional. Kedua, dukungan program 9 Lompatan Kerja Menteri Ketenagakerjaan. Ketiga, dukungan periode keketuaan Menteri Ketenagakerjaan di level ASEAN.

“Dari hal-hal itu yang menjadi perhatian kita semua, terutama untuk para direktur dan kepala balai, kembali mencermati proses perencanaan dan penganggaran di tahun 2021. Jangan ada lagi kegiatan yang tumpang tindih di antara unit kerja, kita harus mulai saling berkolaborasi dan berkoordinasi,” kata Suhartono.

Ia mengatakan, saat ini memang ada perubahan dan penyesuaian dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran. Namun begitu, ia meminta jajarannya untuk tetap mencermati perubahan capaian target dan indikator-indikator kinerja pada Rencana Strategis Kemnaker Tahun 2020-2024.

Baca Juga: Ditjen Binwasnaker Wujudkan 9 Lompatan Besar Kemnaker

"Kita tidak bisa lagi berpikir business as usual, hal-hal baru yang ada perlu kita pelajari dan laksanakan bersama-sama. Tantangan terbesar dalam situasi saat ini yang kita hadapi adalah perubahan itu sendiri. Kita dituntut untuk bekerja lebih cepat dan cerdas menyesuaikan situasi yang terjadi di masyarakat, " kata Suhartono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI