Suara.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) berhasil membukukan perolehan nilai kontrak baru perusahaan sebesar Rp 1,86 triliun pada tahun 2020.
Perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek eksternal sebesar Rp 998,79 miliar (54persen) melalui Proyek Jalan Tol Binjai Pangkalan-Brandan, Banda Aceh - Sigli, NCICD dan proyek lainnya.
Sedangkan untuk perolehan proyek internal sebesar Rp 866,56 miliar (46persen) melalui Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jalan Tol Prabumulih-Muaraenim, Proyek Jalan Pengaman Pantai Paket 4, dan proyek lainnya.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Moch. Cholis Prihanto menyatakan bahwa fokus manajemen pada pasar eksternal sejalan dengan strategi manajemen untuk meningkatkan eksposure ke pelanggan eksternal.
Baca Juga: Mensos Risma Antar 15 Pemulung Kerja di PT Waskita Karya
Hal ini juga tergambar dari pertumbuhan pelanggan yang meningkat hingga 48,28persen dari tahun 2019 sebesar 87 pelanggan menjadi 129 pelanggan. Angka tersebut merupakan angka pertumbuhan pelanggan tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Manajemen baru perusahaan berkomitmen untuk melakukan perbaikan melalui beberapa program kerja yang telah dirancang.
“Manajemen baru akan melakukan perbaikan dengan memastikan sustainability perusahaan dengan penekanan pada restrukturisasi dan integrasi organisasi dengan mengedepankan pengendalian, dan delegasi kewenangan (desentralisasi),” kata dia.
Selain itu, Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,21 triliun. Pendapatan tersebut terbilang menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini yang menghambat perolehan proyek baru dan proyek yang sedang dikerjakan oleh Perusahaan.
Dengan adanya kondisi Pandemi, proyek yang sudah didapatkan oleh perseroan menjadi terhambat sehingga menekan progress pendapatan tahun 2020. Sisa nilai kontrak yang dimiliki di akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp 4,11 triliun. Hal ini akan menjadi potensi pendapatan usaha di tahun 2021.
Baca Juga: Waskita Karya Ekspansi ke Pasar Konstruksi Luar Negeri
Arus kas operasional perusahaan pada akhir tahun adalah sebesar Rp 561,48 miliar atau 21,4 kali jumlah arus kas operasional tahun 2019 yaitu sebesar Rp 26,27 miliar. Nilai ini didukung oleh pencairan termin dari pelanggan sebanyak Rp 3,33 triliun sepanjang tahun 2020.
Manajemen perusahaan menilai pelaksanaan program vaksinasi diyakini akan menjadi katalis positif terhadap kinerja sektor konstruksi, tak terkecuali performa Waskita Beton Precast yang tahun ini optimistis mampu mencatatkan nilai kontrak mencapai Rp 7,88 triliun. Peningkatan target kontrak Waskita Beton tahun ini tak terlepas dari sisa nilai kontrak pada 2020 sebesar Rp 4,11 triliun, dan target perolehan kontrak baru tahun 2021 yang diproyeksikan mencapai Rp 3,77 triliun.
“Perusahaan memandang dengan adanya program vaksinasi maka bisa memberikan katalis positif untuk pertumbuhan sektor khususnya konstruksi di Indonesia. Diharapkan kondisi ekonomi akan mengalami pemulihan pada semester ke-2 tahun 2021,” ujar Cholis.