10,49 Juta Penduduk Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Selasa, 30 Maret 2021 | 13:09 WIB
10,49 Juta Penduduk Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksinasi. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mencatat hingga 28 Maret 2021, sudah sebanyak 10,49 juta penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, rinciannya 7,25 juta orang sudah dapat vaksin dosis pertama dan 3,24 juta orang telah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar bertajuk Optimalisasi UU Cipta Kerja sebagai Strategi Utama Akselarasi Investasi Indonesia, Selasa (30/3/2021).

"Pelaksanaan ini akan terus diupayakan agar kekebalan kelompok dapat dicapai dalam waktu 1 tahun," kata Airlangga.

Sembari menjalankan program vaksinasi, pemerintah kata dia juga bakal tetap menjalankan kebijakan PPKM Mikro yang saat ini terus diperluas cakupannya menjadi 15 provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kumpulkan Limbah B3 Vaksin Covid-19 untuk Dimusnahkan

"Pemerintah konsisten lakukan pembatasan kegiataan masyakrat skala mikro untuk menekan angka pertambahan Covid-19 dengan seimbangkan aspek sosial ekonomi," ucapnya.

Tak hanya itu komitmen lanjutkan penanganan pandemi dari sisi anggaran juga tak dilupakan, kata dia anggaran Covid-19 dan program PEN di tahun 2021 telah disiapkan sebesar Rp 699,43 triliun, jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi PEN tahun lalu Rp 579,78 triliun atau terjadi kenaikan 20 persen.

Dirinya pun optimistis bahwa penanganan pandemi yang telah sesuai jalur ini akan berdampak pada terus membaiknya ekonomi Indonesia di tahun 2021. Pada tahun 2020 ekonomi Indonesia babak belur dihajar Covid-19, dimana pertumbuhan ekonominya minus 2,07 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI