Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) merupakan perusahaan konstruksi yang membangun Double Double Track (DDT) Manggarai–Jatinegara Paket A Main Line II. Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 25,8%.
Dalam membangun DDT ini, Waskita menggunakan software, seperti OpenRail Designer, OpenBridge Modeler, Context Capture, Lumen RT, dan SYNCHRO 4D.
Dengan memanfaatkan software dalam proses BIM di Proyek DDT ini, Waskita berhasil memenangkan penghargaan tingkat dunia yaitu The Year in Infrastructure (YII) Special Recognition Awards 2020 untuk kategori Comprehensiveness in Transportation Digital Twins dari Bentley Advancing Infrastructure.
Menurut SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ratna Ningrum, Waskita memenangkan penghargaan ini karena mengaplikasikan BIM multi model.
Baca Juga: Intip Prospek Saham WSKT Setelah Terdampak Pandemi Sepanjang 2020
“Ini menggunakan teknologi Bentley System pada pembangunan fly over kereta api yang menghubungkan Manggarai dan Jatinegara,” kata Ratna Ningrum dalam keterangannya, Selasa (30/3/2021).
"Sehingga kami dapat mengukur jarak dan dimensi yang sebenarnya antara struktur yang dirancang dan struktur eksisting untuk memastikan ketepatan desain, serta membuat visualisasi dan simulasi sequence pekerjaannya,” lanjut Ratna Ningrum.
Ajang bergengsi yang diselenggarakan di Vancouver, Kanada, saat itu diikuti lebih dari 300 perusahaan dari 60 negara di dunia dan dilaksanakan secara daring untuk pertama kalinya.
“Alhamdulillah Waskita meraih penghargaan sebagai Comprehensiveness in Transportation Digital Twins,” ucap Ratna Ningrum.
Proyek DDT ini bukanlah proyek pertama Waskita untuk pekerjaan infrastruktur perkeretaapian. Sebelumnya, Waskita pernah menyelesaikan proyek pembangunan Jalur Kereta Api (KA) Manggarai – Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Waskita Karya Targetkan Nilai Kontrak Baru Senilai Rp 26 Triliun di 2021
Selain itu, Waskita juga pernah menyelesaikan proyek Light Rail Transit Sumatera Selatan yang membentang dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring Sport City. Ke depan Waskita optimistis bisa mengerjakan proyek-proyek menggunakan teknologi BIM lainnya.