Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah tak punya pilihan lain untuk memutuskan pelarangan mudik lebaran tahun ini. Menurutnya, keputusan ini demi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Jika tetap diperbolehkan, ia merasa khawatir akan ada gelombang baru kasus Covid-19. Hal ini yang terjadi di beberapa negara seperti India hingga Eropa.
"Memang engga banyak pilihan. Pengalaman di Eropa, India begitu buka langsung naik 30 persen, itu kita engga mau. Oleh karena itu, tadi udah diputuskan di rapat kabinet libur lebaran kita hold saja," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Sebelumnya, Pemerintah resmi melarang masyarakat untuk menjalankan mudik Hari Raya Idul Fitri 2021 atau lebaran. Larangan itu berlaku mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Baca Juga: Mudik Dilarang, Ini 6 Fakta Larangan Mudik Lebaran 2021
Keputusan itu diambil dari rapat tingkat menteri (RTM) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di kantornya secara luring dan daring, Jumat (26/3/2021).
"Maka ditetapkan bahwa tahun 2021 mudik ditiadakan," kata Muhadjir melalui konferensi pers yang ditayangkan melalui YouTube Kemenko PMK.
Larangan mudik berlaku bagi seluruh ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta dan seluruh masyarakat.
Hal tersebut dilakukan selain mengurangi penyebaran virus Corona (Covid-19), juga untuk mensukseskan program vaksinasi yang digalakan pemerintah.
Muhadjir mengungkap kalau pelarangan mudik mulai berlaku dari 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Baca Juga: Meski Wabah, Pemprov Kepri Upayakan Masjid Tetap Buka Selama Ramadan