Akuakultur menyumbang 47% dari total produksi ikan di seluruh dunia dan diramalkan akan hampir melampaui total dari semua perikanan tangkap pada tahun 2024. Pertumbuhan yang cepat menimbulkan kekhawatiran di antara para ilmuwan dan aktivis, yang mengklaim bahwa hal tersebut merugikan bagi lingkungan, dan juga berisiko bagi kesehatan masyarakat dan kejam terhadap hewan.
Tambak Ikan sering kali terdiri dari kolam yang kotor, dengan kualitas air yang buruk, atau di laut atau danau, ikan menjadi sasaran segala jenis penyakit dan dimakan hidup-hidup oleh segala jenis parasit, mulai dari kutu laut parasit hingga jamur dan virus,” ,jelas Fernanda. Investigasi yang dirilis minggu ini oleh LSM Compassion in World Farming menunjukkan salmon dengan luka terbuka dan mengalami kebutaan di Skotlandia, produsen terbesar ketiga dari spesies ini di dunia.
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh kondisi tambak yang tidak sehat, industri perikanan seringkali menggunakan antibiotik. Praktik ini dapat menyebabkan kontaminasi air dan tanah dengan antibiotik dan resistensi bakteri, dan juga secara langsung berdampak pada infeksi daging yang dikonsumsi orang-orang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahkan antibiotik yang dilarang lebih dari 10 tahun yang lalu untuk budidaya ikan di beberapa negara masih dapat terdeteksi pada produknya sekarang.
Komponen kesejahteraan hewan juga menjadi topik bermasalah dalam industri ini. Ikan, yang terbukti mampu merasakan segudang sensasi dan emosi, sering kali dibesarkan dengan ruang yang terlalu minim untuk mengekspresikan perilaku alaminya.
Kepadatan yang tinggi seringkali menyebabkan perkelahian dan cedera akibat stres.ereka yang tidak membusuk sampai mati ‘dibantai’ dengan cara dibuat sesak napas, atau dengan dikuliti, dipotong-potong dan dimusnahkan hidup-hidup, dan metode kejam lainnya,” ungkap Fernanda.
Sinergia Animal mengundang siapa saja yang peduli dengan dampak peternakan hewan untuk mempertimbangkan kembali apa yang mereka pilih untuk dimakan. “Setelah mempelajari semua faktor ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui alternatif yang lain. Salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk mengubah kenyataan ini adalah meninggalkan produk hewani, termasuk hewan laut, dari piring kita,” saran Fernanda.