Suara.com - Dalam acara 'Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional' yang digelar secara virtual, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita bagaimana dirinya sibuk merombak APBN 2020 akibat adanya pandemi Covid-19.
"Karena kita tahu dengan Covid-19, penerimaan negara akan turun baik dari pajak maupun bukan pajak, belanja akan naik untuk menangani bidang kesehatan, bidang sosial dan komunikasi. Maka di dalam APBN tahun 2020 dilakukan revisi sampai dua kali," cerita Sri Mulyani dalam acara tersebut, Kamis (25/3/2021).
Menurut dia APBN 2020 dirombak secara besar-besaran untuk merubah fokus haluan APBN ke sektor penanganan kesehatan demi melindungi masyarakat.
Tak hanya itu kata Sri Mulyani APBN juga diarahkan untuk melindungi masyarakat secara sosial dan membantu dunia usaha yang utama UMKM dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pandemi Lumpuhkan Negara-negara Paling Kuat
"Anggaran APBN 2020 yang sudah kita selesaikan Rp 2.589 triliun di mana Rp 579 triliun sendiri untuk sektor kesehatan. Kenapa kita melakukan langkah yang luar biasa atau extra ordinary ya karena tantangannya luar biasa," katanya.
Dia juga bilang bahwa anggaran kesehatan tiba-tiba melonjak cukup tinggi sepanjang tahun lalu, bahkan kata dia kenaikannya mencapai 2 kali lipat semenjak ada pandemi.
"Anggaran kesehatan kita meningkat dari tadinya hanya Rp 113 triliun tahun 2019, dan tahun 2020 itu mencapai hampir Rp 300 triliun, jadi lebih besar dari dua kali lipat," pungkasnya.