Luhut Sebut Masih Ada Kualitas Hasil Panen Kurang Baik di Food Estate Sumut

Rabu, 24 Maret 2021 | 19:57 WIB
Luhut Sebut Masih Ada Kualitas Hasil Panen Kurang Baik di Food Estate Sumut
Hasil panen petani lahan food estate di Desa Ria-Ria, Sumatera Utara. (Dok. Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program lumbung pangan atau food estate yang dilakukan pemerintah diklaim telah membuahkan hasil pertamanya. Food Estate di Desa Ria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah berhasil memanen tanaman kentang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, food estate sudah terlihat kemajuannya, bahkan di atas rata-rata nasional.

Namun, dia mengakui ada kekurangan panen kentang tersebut. Pasalnya, 12 persen dari total panen kualitasnya masih kurang bagus.

"Bahwa mungkin ada yang tidak terlalu berhasil, Pak Syahrul mengatakan ada 12 persen yang belum terlalu bagus dan 70 itu sudah rata-rata nasional sehingga jika di ambil rata-rata tetap lebih bagus hasil panen perdana ini," ujar Luhut dalam keterangannya, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Kementan Alokasikan Rp1,4 Triliun untuk Pengembangan Food Estate di Kalteng

Mantan Kepala Staf Presiden ini, mengungkapkan bahwa secara teori proses tanam berikutnya di lokasi yang sama akan memberikan hasil lebih baik. 

Untuk itu, selain bawang merah, bawang putih dan kentang, kemungkinan akan ditanam juga jagung.

"Kami dengan Menteri PUPR Basuki dan Menteri Pertanian Syahrul sudah melihat lokasi pembangunan pusat riset. Kita harapkan dalam dua tahun dari sekarang pusat riset tersebut sudah bisa menghasilkan benih varietas yang cocok untuk di sini. Kami bekerja keras untuk itu, kalau ini jadi semua kita berharap tahun ini  1.000 hektare yang akan digarap. Kemudian land clearing di lahan 1.500 hektar dan kita berharap tahun depan bisa lebih dari 3.500-4.000 hektar yang telah terolah," jelas Luhut.

Menko Luhut juga menyampaikan jika semua upaya dan rencana yang dicanangkan berjalan lancar maka diperkirakan pada 2024 akan ada 20.000 hektar lahan yang tergarap. 

Meskipun demikian, ia menyadari untuk mewujudkan itu memang bukan pekerjaan yang mudah dan dibutuhkan sinergisitas dan kerja sama yang baik antar semua lini.

Baca Juga: Untuk Sukseskan Food Estate, Mentan Bentuk Tim Pendampingan

Dalam kesempatan yang sama, Menko Marves juga meminta masyarakat, khususnya Humbang Hasundutan, untuk bekerja keras dalam mengembangkan wilayah food estate tersebut. 

Bahkan, Menko Luhut meminta masyarakat sekitar untuk melihat bagaimana masyarakat di Pulau Jawa yang penuh dedikasi atas pekerjaannya sehingga menghasilkan hasil panen yang baik.

"Saya minta di sini nanti Pak Bupati, semua kepala dinas, kita bahu membahu untuk mensukseskan program food estate ini," imbuhnya.

Selain itu, Luhut juga meminta ada terobosan dan pengembangan pupuk yang bisa digunakan di wilayah lumbung pangan ini.

Seperti pupuk kompos yang diolah dari bahan baku enceng gondok yang ada di Danau Toba. Pasalnya, jika pupuk ini digunakan diperkirakan bisa menggenjot hasil produksi hingga 20 persen.

"Itu akan kita coba di sini. Kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin, kita ini harus bangga sebagai bangsa yang bangga. Memulai sesuatu tidak ada yang langsung sempurna, pasti ada proses mencapai itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI