Pasar Tunggu Realisasi Konsolidasi Indosat dan Tri

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 24 Maret 2021 | 07:29 WIB
Pasar Tunggu Realisasi Konsolidasi Indosat dan Tri
Ilustrasi investor.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para investor menantikan realisasi konsolidasi PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebagai katalis di pasar saham.

"Pasar masih menunggu kepastian dari kelanjutan penggabungan tersebut," kata Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada ditulis Rabu (24/3/2021).

Menurut Reza, salah satu yang ditunggu yaitu soal mekanisme kolaborasinya, karena akan berpengaruh untuk ke depannya.

Dalam catatan, saham ISAT pada Senin (22/3/2021) ditutup di level Rp 6.200 per lembar. Pada Selasa (23/3/2021) siang, sudah rebound di kisaran Rp 6.300-an per lembar.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Gratis Indosat

Sebelumnya, pada tanggal 28 Desember 2020 Menkominfo Johnny G Plate telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis (Potential Business Combination) antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited.

Menkominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah 'Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia.

Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.

Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia.

Analis Opensignal Francesco Rizzato menyatakan, apabila merger Indosat dan Tri terjadi dapat mengubah peta persaingan operator seluler di Indonesia sekaligus penantang terkuat Telkomsel.

Baca Juga: Kalahkan Indosat dan XL, Telkomsel Jadi Operator dengan Internet Tercepat

Opensignal sendiri telah melakukan analisis apabila merger Indosat dan Tri terjadi. Opensignal melihat bahwa Indosat unggul dalam hal memberikan pengalaman kecepatan download dan upload internet yang lebih baik daripada Tri.

Namun dari sisi pengalaman streaming video dan game, Tri jadi yang terdepan ketimbang Indosat.

Indosat sendiri sepanjang 2020 menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan. Pendapatan data seluler naik pesat sebesar 11,6% menjadi Rp 23,1 triliun dibandingkan 2019 yang senilai Rp 20,67 triliun. Pertumbuhan pendapatan seluler tersebut jauh di atas rata-rata industri.

Total pendapatan perseroan tumbuh 6,9% menjadi Rp 27,92 triliun pada 2020 dibandingkan 2019 yang senilai Rp 26,11 triliun.

Tak hanya itu, Indosat mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan seluler sebesar 1,7% menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir 2020, dengan kenaikan pendapatan rata-rata per pelanggan(ARPU).

Kenaikan didorong oleh peningkatan trafik data yang signifikan hingga 52,8% pada 2020. Hal itu memposisikan Indosat tetap sebagai operator telekomunikasi terbesar kedua dari sisi jumlah pelanggan.

Tingkat pertumbuhan dan pendapatan Indosat jauh di atas PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan tingkat pertumbuhan 3,5% dari Rp 25,13 triliun menjadi Rp 26 triliun. Begitu juga dengan jumlah pelanggan, Indosat mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 1,7% dari 59,3 juta menjadi 60,3 juta pelanggan dengan ARPU campuran meningkat menjadi Rp 31,9 ribu.

Sedangkan jumlah pelanggan XL mencapai 57,89 juta pada kuartal IV-2020 dengan rerata ARPU campuran naik menjadi Rp 36 ribu. Alhasil, Indosat lebih unggul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI