“Pertama keren, karena dalam tiga minggu pertama, langsung mengundang pimpinan konfederasi terbesar di Indonesia. Pertemuan ini merupakan awal komunikasi yang baik antara BPJamsostek dan serikat buruh sebagai mitra. Apalagi sejak awal, serikat buruh menginginkan keterbukaan dan dialog," bebernya.
“Kita sudah melihat manfaat yang sangat bagus dari BPJamsostek. Mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi. Terkait isu-isu negatif, kita serahkan langsung kepada yang berwenang. Karena jujur, sampai saat ini, saya belum melihat ada pengaduan dari anggota kami terkait pelayanan,” imbuhnya lagi.
Disinggung mengenai kasus penyelidikan pengelolaan investasi BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya menjunjung asas praduga tak bersalah.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertemuan direksi dengan para konfederasi serikat buruh ini merupakan sebagian dari pengenalan pada stakeholder utama dan dibukanya jalur komunikasi yang konstruktif untuk kerjasama di kemudian hari.
Lanjut Anggoro, pihaknya akan selalu transparan, karena BPJamsostek dan para serikat buruh akan saling bekerja sama, sehingga harus ada kepercayaan.
"Kalau kita dapat kepercayaan, maka kami akan lebih optimal dalam bekerja," ucap Anggoro.
Target BPJamsostek ke depan adalah kepesertaan.
“Jelas akan memperbanyak kesertaan atau coverege. Saat ini, kepesertaan baru 30 persen dari total pekerja Indonesia. Maka target kita menuju ke angka lebih dari 50 persen kepesertaan dari total pekerja Indonesia," jelas Anggoro.
Ia menambahkan, pelayanan juga akan diperbaiki.
Baca Juga: Paritrana Awards BPJamsostek Masuki Tahap Akhir Penjurian
"Itu yang akan kita kerjakan dalam waktu dekat. Perbaikan bisnis proses di dalam, manual dikurangi. Intinya kita akan mendigitalisasi BPJamsostek," tutupnya.