Suara.com - Harga emas dunia pada akhir pekan lalu bergerak menguat. Penguatan tersebut berada di jalur kenaikan pekan keduanya seiring imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mereda dari sesi tertingginya.
Mengutip CNBC, Senin (22/3/2021) posisi harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke harga 1.742,14 dolar AS per ons. Secara mingguan emas di pasar spot ini naik 0,9 persen. Sedangkan emas di pasar berjangka finis menguat 0,5 persen ke harga 1.741,70 dolar AS per ons.
"Suku bunga 10 tahun telah turun sedikit dan dolar AS yang lebih tinggi juga turun. Kami bisa melihat emas melakukan sedikit lebih baik jika situasi suku bunga mulai stabil, " kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.
Imbal hasil obligasi pemerintah USA tenor 10-tahun mereda setelah melayang di dekat puncak lebih dari satu tahun pada sesi terakhir. Dolar AS mundur dari puncak sesi, yang tertinggi dalam lebih dari seminggu.
Baca Juga: Anjlok Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 925.000 per Gram
Emas sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi imbal hasil yang lebih tinggi mengancam status tersebut.
"Di sisi teknikal, dalam waktu dekat emas menghadapi resistensi di sekitar level 1.765 dolar AS per ons," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.
Sementara itu, pertemuan tingkat tinggi AS-China pertama di era pemerintahan Biden dimulai dengan awal yang berapi-api. Kedua belah pihak melayangkan teguran tajam terhadap kebijakan pihak lain.