Suara.com - Sepanjang tahun 2020, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) milik pemerintah mencapai Rp 69,68 triliun. Angka tersebut meroket 40,2 persen, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 48,9 triliun.
Atas capaian tersebut, Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengaku gembira. Karena menurutnya, pendapatan tersebut melampaui target yang telah ditetapkan, yakni Rp 50 triliun.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh BLU yang sepanjang 2020 telah berkinerja dengan baik di tengah tantangan pandemi dan penurunan ekonomi global,” katanya dalam acara Rakor BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi secara virtual pada Jumat (19/3/2021).
Hadiyanto bilang, jumlah BLU di tanah air terus mengalami peningkatan mulai dari 182 BLU di tahun 2016, kini telah mencapai 244 BLU di 2020 yang terdiri dari banyak sektor mulai kesehatan hingga pendidikan.
Baca Juga: Sri Mulyani Kaji Kerja Sama Antar BLU
Dia mengatakan dari sisi layanan kinerja, BLU bersama KL teknis tetap terjaga karena berbagai upaya kebijakan yang telah dilakukan.
Tentunya hal ini tidak terlepas dari sinergi dan kerja keras seluruh BLU teknis dan kerjasama yang solid dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah.
Beberapa kebijakan dilakukan antara lain melalui refocusing anggaran, transfer khas antar BLU, serta simplifikasi 15 Peraturan Menteri Keuangan menjadi satu Peraturan Menteri Keuangan yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan memudahkan pemahaman stakeholder.
“Langkah extraordinary harus fokus pada layanan masyarakat karena sejalan dengan arahan presiden bahwa pengolahan BLU oleh instansi pemerintah harus mengedepankan kualitas pelayanan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Tak Hanya Cari Untung, Menkeu Jamin BLU Jadi Pelayan Masyarakat