Suara.com - Presiden Jokowi batal meresmikan Bandara Siau, Sulawesi Utara. Hal ini, karena adanya kerusakan yang terjadi pada bangunan Bandara tersebut.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, kerusakan terjadi di beberapa bagian bangunan, seperti atap terminal penumpang yang roboh dan berakibat juga kerusakan parah pada bagian plafon dan instalasi listrik di Gedung Terminal Bandara.
Bagian bangunan yang rusak tersebut akibat dari cuaca ekstrem dan hujan lebat yang disertai kilat.
Cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan dinding kaca alumunium gedung kantor pada sisi yang berhadapan dengan terminal roboh.
Baca Juga: Ucapan Amien Rais soal Jokowi Tiga Periode, Boni Hargens : Cari Momentum
"Terkait dengan penundaan peresmian Bandar Udara Siau, terjadi karena cuaca ektrem yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara, sehingga mengakibatkan kerusakan di bagian atap ruang tunggu. Namun, operasional bandar udara masih dapat berjalan meskipun mengalami penundaan peresmian," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto dalam keterangannya, Jumat (19/3/2021).
Novie juga telah meminta Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Naha Tahuna selaku penanggung jawab untuk selanjutnya dilakukan investigasi.
"Selanjutnya, kami akan melakukan audit investigasi dari kerusakan yang terjadi, sebelum memuat ulang instalasi bandar udara dan nantinya diresmikan," kata Novie.
Bandar Udara Siau sendiri memiliki Runway sepanjang 1.325 x 30 m, Taxiway sepanjang 75 x 15 m, Apron seluas 70 x 60 m, dan gedung terminal seluas 600 m2. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat sejenis ATR-72.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan dua bandar udara, yakni Bandar Udara Toraja dan Bandar Udara Pantar, yang terpusat di Bandar Udara Toraja, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Soal Impor Beras, Haikal Hassan Bandingkan Era Jokowi dan Soeharto?