Suara.com - Para karyawan dan pekerja PT Pegadaian (Persero) mengirim surat terbuka ke Presiden Jokowi yang isinya menolak rencana holdingisasi PT Pegadaian dengan beberapa BUMN lain.
Dikutip dari surat tersebut, Ketua Umum SP Pegadaian, Ketut Suhardiono mengatakan bahwa mereka (para karyawan) menyebut rencana akuisisi lebih mengutamakan kepentingan pemerintah ketimbang kepentingan masyarakat khususnya rakyat kecil.
Surat terbuka ini merupakan kelanjutan dari aksi penolakan karyawan dan pekerja PT Pegadaian di seluruh Indonesia atas inisiatif holdingisasi beberapa BUMN oleh Bank BRI.
“Mereka juga menyatakan, rencana akusisi dapat mengancam keberadaan PT PEGADAIAN, melihat fungsi sosial, sistem kerja dan manfaat bagi wong cilik yang sangat spesifik dibandingkan dengan BUMN lain khususnya perbankan,” tegas Ketut Suhardiono, Ketua Umum SP Pegadaian yang mewakili seluruh karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pegadaian, Kamis (18/3/2021).
Berikut ini adalah kutipan surat terbuka yang di tujukan ke kepada Presiden Joko Widodo:
Kepada Yth
Bapak Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Di Jakarta
Assalamualaikum wr.wb
Dengan Hormat,
Atas nama seluruh karyawan PT PEGADAIAN (Persero) mendoakan semoga Bapak Presiden Joko Widodo beserta keluarga senantiasa dalam rahmat, lindungan dan hidayah Allah SWT, serta senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat.
Sesuai dengan arahan Bapak bahwa untuk UMKM perlu dilakukan integrasi data, kami mendukung sepenuhnya hal tersebut. Namun dalam perjalanannya, arahan Bapak diterjemahkan menjadi aksi korporasi besar dengan cara Holding/ Akuisisi.
Baca Juga: Meski Pandemi, Masyarakat Kian Berburu Emas Pegadaian
Untuk itu, kami (karyawan Pegadaian) memohon dengan hormat kiranya rencana tersebut dapat dikaji ulang yang lebih mendalam dan dapat ditinjau kembali, mengingat beberapa pertimbangan sebagai berikut :