Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa pemerintah ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mengangkat ekonomi masyarakat paling miskin.
Hal tersebut dikatakan Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (17/3/2021).
Suharso mengatakan sebetulnya pemerintah memiliki target untuk bisa melepaskan seseorang masyarakat miskin hanya dalam kurun waktu 3 tahun saja.
"Targetnya seharusnya 3 tahun tetapi yang terjadi itu rata-rata 6 tahun sekarang ini dan yang sukses itu baru 28-34 persen," kata Suharso.
Baca Juga: Hukum Pura-pura Miskin Atau Disabilitas Agar Dapat Bantuan Menurut Islam
Padahal kata Suharso pemerintah telah melakukan intervensi secara langsung kepada masyarakat miskin tersebut dengan memberikan bantuan sosial dengan berbagai macam program.
"Yang menarik adalah selama ini telah dilakukan intervensi (bantuan) kepada seseorang (rakyat miskin) agar mereka mengalami graduasi dari tingkat yang miskin menjadi tidak miskin," katanya.
Sehingga kata Suharso pemerintah bakal merubah cara intervensi bantuan tersebut, agar lebih efektif mengangkat kelompok masyarakat miskin, salah satunya dengan meningkatkan produktivitas.
"Nah intervensi yang harus kita perbaiki bagaimana supaya dengan intervensi itu yang dianggap sifatnya karitatif itu mereka tidak demanding. Inilah kuncinya di sini sebenarnya adalah meningkatkan produktivitas," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 menjadi 27,55 juta orang atau setara 10,19 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini meningkat sebesar 2,76 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Kesal Dimaki, Young Lex Kelompokkan Fans K-pop Kaya dan Miskin