Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia tidak hanya menimbulkan masalah di sektor kesehatan saja, tapi juga merubah target pembangunan ekonomi yang dicita-citakan pemerintah menjadi berantakan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan akibat adanya pandemi Covid-19, cita-cita Indonesia menjadi negara maju bakal makin lama terwujud.
Suharso bilang, sebetulnya pemerintah menargetkan pada tahun 2036 nanti Indonesia diprediksi bakal menjadi salah satu negara berpenghasilan tinggi atau high economic countries.
"Apabila memang pertumbuhan ekonomi rata-rata sampai tahun ini bisa sampai 6 sampai 7 persen, setidaknya kita sudah bisa masuk dalam high economic countries dengan tingkat pendapatan sudah graduate (lulus) dari middle income trap," kata Suharso dalam webinar, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: Hadapi Dampak Pandemi, Mensos Minta Pekerja Sosial Ambil Peran Nyata
"Tapi karena adanya pandemi ketika tingkat pertumbuhan ekonomi digeser (menjadi minus) sehingga ada hal-hal yang perlu dikoreksi kembali," tambah Suharso.
Bahkan kata Suharso, hingga tahun 2045 Indonesia diperkirakan masih menjadi negara berpendapatan menengah.
"Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya 5 persen, hitungan kami masih ditetap middle income (berpendapatan menengah), tapi di atas middle income, namun belum lulus middle income," ujar Suharso.
Untuk masuk ke negara maju atau high income country, kata Suharso, maka produk domestik bruto (PDB) per kapita harus 13,163 dolar AS dengan pertumbuhan manufaktur rata-rata 6,3 persen, dan sektor pertanian tumbuh di kisaran 3,1 persen pada 2036.
"Kalau tingkat perekonomian kita seperti ini, sulit mencapai ke angka 13,163 dolar AS per kapita, apalagi mencapai 23,199 dolar AS pada 2045," tutur Suharso.
Baca Juga: Aceh Besar Targetkan Angka Kemiskinan Turun 10 Persen di 2022