Suara.com - Harga emas menguat dalam perdagangan Senin (15/3/2021), karena imbal hasil obligasi AS (Amerika Serikat) turun dari level tertinggi baru-baru ini, dan investor menunggu isyarat dari pertemuan kebijakan Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Selasa (16/3/2021) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.729,94 dolar AS per ounce. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup bertambah 0,5 persen menjadi 1.729,20 dolar AS per ounce.
"Imbal hasil relatif tenang pagi ini dan penurunan emas baru-baru ini dipandang sebagai peluang beli oleh sebagian besar orang," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah kenaikan imbal hasil, di belakang optimisme pemulihan ekonomi, akan menekan emas, atau jika pertumbuhan terhenti atau inflasi meningkat, yang seharusnya mendukung emas," tambahnya.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun di Tengah Data Ekonomi China yang Kuat
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun menyusut dari level tertinggi lebih dari satu tahun, memulihkan beberapa daya tarik emas yang tidak memberikan bunga.
"Kapanpun yield melesat, itu akan menjadi tekanan bagi emas," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.
"Imbal hasil masih memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi tetapi yield tidak akan naik selamanya, jadi akan ada titik balik. Semakin tinggi bergerak, semakin dekat kita ke titik balik tersebut," tandasnya.
Dalam perdagangan logam lainnya, perak melesat 1,1 persen menjadi 26,20 dolar AS per ounce. Paladium naik 0,4 persen menjadi 2.381,65 dolar AS per ounce dan platinum bertambah 0,3 persen menjadi 1.207,99 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Jelang Puasa, Kenaikan Harga Minyak Goreng Dipastikan Tak Lebih 2 Persen