Demi Tingkatkan Indeks Pertanaman, Kementan Merehabilitasi Jaringan Irigasi

Senin, 15 Maret 2021 | 07:54 WIB
Demi Tingkatkan Indeks Pertanaman, Kementan Merehabilitasi Jaringan Irigasi
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk membenahi saluran irigasi yang bermasalah dan memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal pertanaman bisa bertambah, Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Hal ini juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan air dalam pertanian, demi meningkatkan indeks pertanaman

"Program RJIT merupakan bagian dari managemen untuk memastikan ketersediaan sumber air pertanian, yang diharapkan dapat memberi manfaat," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jakarta, Minggu (14/3/2021).

Adapun manfaat Program RJIT ini adalah memastikan ketersediaan air untuk pertanian, menormalkan saluran irigasi yang bermasalah, lahan yang terairi menjadi lebih luas, meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas petani.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, pihaknya sudah menentukan kriteria petani atau areal pertanian yang dapat menerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini.

Baca Juga: Dongkrak Produksi Pertanian, Kementan Sediakan Irigasi melalui P3A

"Kriterianya, daerah irigasi yang saluran primer dan sekundernya memiliki kondisi yang baik untuk meningkatkan indeks pertanian padi sebesar 0,5, kemudian jaringan irigasi tersier yang sudah mengalami kerusakan dan terhubung dengan jaringan irigasi primer," ujarnya.

Kriteria lainnya, jaringan irigasi yang memerlukan peningkatan fungsi untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi layanan irigasi, atau merupakan jaringan irigasi desa.

Beberapa daerah yang sudah menerima Program RJIT dari Kementan, salah satunyaadalah Desa Sidomukti, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Daerah tersebut memenuhi kriteria penerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier, sehingga program ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi jaringan irigasi dan memperluas areal pertanaman. Areal pertanian di daerah tersebut diolah oleh Kelompok Tani Maju Mukti.

Selain di Pati, petani Desa Limbo Makmur, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah juga menjadi penerima rehabilitasi jaringan irigasi tersier. Salah satu manfaat layanan yang diterima oleh petani adalah meluasnya layanan irigasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.

"Kedua lokasi ini menjadi contoh penerima RJIT yang dicanangkan oleh Kementan, dan keduanya telah mendapat dampak positif dari program tersebut dimana indeks pertanaman pertanian semakin meningkat dan produktivitas petani pun semakin meningkat," pungkasnya.

Baca Juga: Beda Hampir Rp25 Ribu, Ini Jadwal dan Lokasi Pasar Cabai Murah Kementan RI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI