Dorong Wisata di Likupang, Pemerintah Sediakan Rp 36,74 M untuk Sarhunta

Rabu, 10 Maret 2021 | 09:00 WIB
Dorong Wisata di Likupang, Pemerintah Sediakan Rp 36,74 M untuk Sarhunta
Ilustrasi rumah warga menjadi homestay. (Dok : PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi mendorong potensi wisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Likupang - Manado, di Provinsi Sulawesi Utara, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun dan merevitalisasi 529 unit rumah warga. Pemerintah menyediakan sebesar Rp 36,74 miliar untuk keperluan ini.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), yang bertujuan untuk mendukung pemulihan pariwisata daerah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Kami berharap, program ini bisa bermanfaat dalam hal peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar KSPN Likupang - Manado,” ujarnya, beberapa waktu.

Ilustrasi rumah warga menjadi homestay. (Dok : PUPR)
Ilustrasi rumah warga menjadi homestay. (Dok : PUPR)

Di tempat terpisah, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I, Hujurat menjelaskan, jumlah bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) sebesar Rp 36,74 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni di beberapa lokasi KSPN tersebut.

Baca Juga: Berkat PUPR, ASN dan Keluarganya di Bengkulu Miliki Hunian Layak

Berdasarkan data, dana Sarhunta disalurkan untuk 263 unit di tiga desa, yaitu Marinsow, Pulisan, Kinunang dan satu Kelurahan di Pulau Bunaken. Hujurat berharap, Sarhunta yang sudah selesai dibangun Kementerian PUPR bisa dimanfaatkan dan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sehingga lebih banyak wistawan yang berkunjung ke Likupang, sekaligus menumbuhkan ekonomi masyarakat serta peningkatan terhadap sektor

Rumah warga yang dijadikan homestay dinilai sangat nyaman, karena fasilitas untuk penginapan sangat lengkap dan aman. Desain rumah-rumah menonjolkan budaya dan kearifan lokal.

“Seluruh homestay yang sudah rampung 100 persen, sudah mulai disewakan ke wisatawan dengan biaya sewa per malam nya Rp 200 ribu. Selain itu, ada jenis bantuan peningkatan kualitas tanpa fungsi, yang terdapat di sepanjang koridor KSPN Likupang, berjumlah 266 unit, dan progresnya sudah hampir rampung 100 persen,” terangnya.

Menparekraf, Sandiaga Uno. (Dok : PUPR)
Menparekraf, Sandiaga Uno. (Dok : PUPR)

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, sempat melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Sarhunta di Likupang. Menurutnya, Kemenparekraf sangat mengapresiasikan program-program pembangunan infrastruktur dan perumahan dari Kementerian PUPR.

“Pembangunan rumah-rumah, warga agar bisa dijadikan homestay adalah suatu wujud nyata bahwa pemerintah hadir untuk menggerakkan ekonomi masyarakat daerah khususnya desa, membuka peluang usaha dan membantu menambah penghasilan masyarakat. Tentunya dalam pengelolaan Sarhunta di Likupang juga harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan yang ketat dan disiplin untuk mengantisipasi pnyebaran virus Covid-19,” tandasnya.

Baca Juga: PUPR Tuntaskan 7200 unit Padat Karya Tunai Provinsi Sumatera Selatan

“Tadi biaya sewa homestay hanya Rp 200 ribu rupiah per malam. Kita ingin ini menjadi keunggulan kita. Saya hari ini, di Desa Marinsow mencanangkan bahwa desa wisata ini akan menjadi program unggulan Kemenparekraf untuk membangkitkan ekonomi warga nasional,” ujarnya.

Turut hadir dan mendampingi Kepala Balai P2P Sulawesi I antara lain,  Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Recky W. Lahope, Pejbt Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Swadaya dan Rumah Umum Komersil, Stenly Tangkere, dan Ketua Tim Pengarah KSPN Likupang - Manado Provinsi Sulawesi Utara Ir. Jefrey Kindangen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI