Peneliti: Perokok Harus Diberi Pilihan untuk Berhenti Merokok

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 09 Maret 2021 | 14:22 WIB
Peneliti: Perokok Harus Diberi Pilihan untuk Berhenti Merokok
Ilustrasi rokok. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Professor Ann McNeill dari King’s College London juga menyatakan bahwa perokok termasuk ke dalam salah satu kelompok yang memprihatinkan. Hal ini lantaran mereka memiliki informasi yang keliru dan tidak memiliki edukasi yang tepat mengenai produk tembakau alternatif.

“Jadi sampai saat ini, baru sedikit perokok dewasa yang mengetahui dan memiliki akses kepada rokok elektronik,” paparnya.

Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), Amaliya, menambahkan bahwa kajian ilmiah terhadap berbagai produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantung nikotin, harus dilakukan untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya kepada masyarakat.

Apalagi, di Indonesia belum banyak yang melakukan kajian ilmiah tersebut, sedangkan jumlah perokok di Indonesia itu sangat tinggi dan produk tembakau alternatif semakin berkembang di Indonesia.

“Indonesia harus melakukan kajian ilmiah ini. Kita juga dapat berkolaborasi dengan akademisi dari luar negeri agar metode penelitian yang dilakukan lebih komprehensif. Jadi, kita harus membuka wawasan kita terhadap berbagai produk-produk hasil inovasi teknologi,” seru Amaliya.

Hasil kajian ilmiah tersebut nantinya dapat dijadikan acuan dan informasi pelengkap bagi pemerintah dalam membuat kebijakan, sehingga produk tembakau alternatif dapat dijadikan salah satu pilihan bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok.

“Kalau perokok dewasa mau beralih dari kebiasaannya, mereka harus diberikan berbagai pilihan, jangan dibatasi. Silakan berikan mereka NRT, obat varenicline, rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, atau alternatif lainnya. Setiap orang itu mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, jadi jangan disamaratakan. Yang penting tujuannya untuk beralih dari kebiasaan merokok dan akhirnya dapat berhenti sepenuhnya itu tercapai,” tutup Amaliya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI