Suara.com - Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada perdagangan awal pekan ini setelah mencapai level tertingginya dalam 1 tahun terakhir, penurunan harga ini setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi.
Pasukan Houthi Yaman menembakkan drone dan rudal ke jantung industri minyak Saudi pada Minggu lalu, termasuk fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura.
Mengutip CNBC, Selasa (9/3/2021) harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei jatuh 1,12 dolar AS atau 1,6 persen menjadi 68,24 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada awal pekan ini.
Begitu juga dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 1,04 dolar AS atau atau 1,6 persen menjadi 65,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertingginya Dalam 1 Tahun Terakhir
Riyadh mengatakan tidak ada korban jiwa atau kehilangan harta benda.
"Situasinya menguap ketika menjadi jelas bahwa tidak ada kerusakan pada fasilitas minyak terbesar di dunia itu," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Amerika Serikat menyatakan kekhawatirannya atas "ancaman keamanan" terhadap Arab Saudi dan mengatakan akan meningkatkan dukungan bagi pertahanan Saudi.
"Aktivitas tersebut layak mendapatkan beberapa peningkatan premi geopolitik," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Serangan itu menyusul langkah minggu lalu oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan sekutu produsen minyak lainnya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, untuk menyetujui secara luas tetap berpegang teguh pada pemotongan output meski harga minyak mentah meningkat.
Baca Juga: Bikin Berkilau, Ini Cara Memanfatkan Minyak Rambut dengan Maksimal