Suara.com - Harga minyak mentah melonjak pada perdagangan akhir pekan lalu ke level tertingginya dalam setahun terakhir.
Mengutip CNBC, Senin (8/3/2021) Minyak Brent di pasar berjangka naik 2,62 dolar AS ke harga 69,36 dolar AS per barel. Ini merupakan harga tertinggi sejak Januari 2020, untuk minggu ini, Brent naik 5,2 persen, merupakan kenaikan untuk minggu ketujuh berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Desember.
Sedangkan harga minyak WTI naik 2,26 dolar AS ke harga 66,09 dolar AS per barel. WTI naik sekitar 7,4 persen setelah naik hampir 4 persen minggu lalu.
Kontrak harga minyak WTI dan Brent melonjak lebih dari 4 persen pada Kamis setelah OPEC memperpanjang pembatasan produksi minyak hingga April, memberikan pengecualian kecil ke Rusia dan Kazakhstan.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Gara-gara OPEC dan Sekutunya
Lonjakan harga minyak ini menyusul data laporan lapangan pekerjaan di USA lebih kuat dari perkiraan serta keputusan OPEC untuk tidak meningkatkan pasokan pada bulan April.
"OPEC menetapkan pendekatan yang hati-hati, memilih untuk meningkatkan produksi hanya 150.000 barel per hari (bph) pada April sementara pelaku pasar memperkirakan kenaikan 1,5 juta barel per hari," kata analis komoditas minyak dari UBS, Giovanni Staunovo.
Investor terkejut bahwa Arab Saudi telah memutuskan untuk mempertahankan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga April bahkan setelah kenaikan harga minyak dalam dua bulan terakhir didukung oleh program vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.
Beberapa analis merevisi ekspektasi harga mereka menjadi naik menyusul keputusan OPEC.
Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent sebesar USD 5 menjadi 75 dolar AS per barel pada kuartal kedua dan 80 dolar AS per barel pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca Juga: Stok Menyusut, Harga Minyak Langsung Meroket
UBS menaikkan perkiraan Brent menjadi 75 dolar AS per barel dan WTI menjadi 72 dolar AS pada paruh kedua tahun 2021.