Suara.com - Unit pelayanan teknis atau UPT diharapkan mampu meningkatkan layanan lebih luas kepada masyarakat. Mereka yang merasa belum menerima bantuan, bisa mengadu ke balai dan balai juga menyiapkan ambulans untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi kalau ada balai netra, tidak hanya netra saja, tapi juga bisa lansia dan sebagainya. Nanti akan diaktifkan semacam call center. Lalu ada mobil jenazah yang nanti bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," kata Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) “Kartini” di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (5/3/2021).
Ia menyatakan tidak ingin, masyarakat kurang mampu yang keluarganya meninggal harus membawa-bawa jenazahnya dengan motor, karena tidak mampu menyewa ambulans. Di Temanggung, ia mendorong penambahan jenis usaha, yakni laundry.
Dalam kesempatan itu, Risma menyatakan, sebelum dua SKA tersebut, Kemensos sudah memberdayakan lima anak yang tergantung Napza di Mojokerto, Jatim. Mereka, atas kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai pelanggan.
Risma berharap, dengan memperluas jenis layanan, maka akan lebih banyak masyarakat yang membutuhkan yang terlayani. Dalam kesempatan berbeda, Risma juga menyatakan pentingnya perluasan peran balai.
Kemensos menyadari benar besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19. Salah satu dampak pandemi adalah banyaknya masyarakat yang kehilangan tempat tinggal.
“Ini kami berikan solusinya, dengan membuat rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tuna wisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI,” katanya.
Secara bertahap, ia memastikan akan menyusun perubahan fungsi UPT Kemensos melalui peraturan menteri. Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait termasuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat menyatakan, melalui Sentra Kreasi ATENSI, kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan Penyandang Disabilitas Intelektual, sensorik netra dan fisik.
Baca Juga: Lantik PNKT dan MPKT, Kemensos Dukung Peran Karang Taruna
Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini terdiri dari 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.