Untuk Kuatkan Eksistensi Pertanian, Kementan Lakukan Gerakan Padat Karya

Fabiola Febrinastri
Untuk Kuatkan Eksistensi Pertanian, Kementan Lakukan Gerakan Padat Karya
Mentan, Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan)

Pertanian Kabupaten Karanganyar harus menjadi lokomotif.

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan Padat Karya di kawasan integrated farming berbasis korporasi, salah satunya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.  Hal ini bertujuan untuk menguatkan eksistensi sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. 

"Gerakan Padat Karya ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di masa Covid-19, sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi ini. Gerakan ini meliputi pengendalian wereng batang cokelat, pemeliharaan saluran air serta penanaman jeruk dan kelapa bersama kelompok tani," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam gerakan padat karya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), penanganan dampak perubahan iklim dan tanam jeruk dan kelapa, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, di Desa Kaling, Kecamatan Tasik Madu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Jumat (5/3/2021). 

Ia menambahkan, Gerakan Padat Karya merupakan salah satu langkah nyata yang diimplementasikan Kementan, dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan produksi atau menjamin ketersediaan kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi dapat teratasi, karena pemerintah melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembangunan pertanian. 

"Bapak Presiden Jokowi memerintahkan kepada menterinya untuk selalu turun ke masyarakat, melakukan percepatan pembangunan. Apalagi di saat seperti ini, hanya sektor pertanian yang tumbuh terhadap perekonomian nasional. Saya berharap, kita tidak hanya panen padi dan jagung saja, tapi juga ternak, jeruk dan tanaman lainnya dalam satu kawasan," ujarnya.

Baca Juga: Mentan Amran Teken MoU Pertanian dengan Yordania, Disaksikan Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II

SYL mengatakan, pertanian Kabupaten Karanganyar harus menjadi lokomotif, sehingga ke depan, harus dibangun korporasi yang lebih kuat. Artinya, skala ekonomi pertanian harus dibangun melalui pengembangan hulu-hilir, yang melibatnya industri pengolahan  packaging yang bagus untuk daya tahan, hingga pemasarannya juga direncanakan. 

"Pertanian Karanganyar sudah jalan, sekarang bagaimana kita korporasikan dengan kuat. Artinya, skala ekonomi per 1000 hektare. Di sini ada 5.000 hektare hamparan yang betul-betul kita intensifkan, kita tata, baik bibit, pupuk yang berimbang dan obat-obatan yang tepat," jelasnya.

SYL juga mendorong penerapan mekanisasi yang tepat guna, yang turut didukung keterampilan untuk mendukung gerakan-gerakan pertanian lebih efesien dan efektif dari sebelumnya. Selain itu, ia minta perbankan untuk terus mendukung sektor pertanian dalam penyerapan dana kredit usaha rakyat (KUR).

"KUR sudah kita manfaatkan cukup maksimal tahun lalu, namun untuk tahun ini akan kita gulirkan lebih besar dari sebelumnya, sehingga para petani atau pelaku usaha tani, kita dorong sebesar-besarnya untuk memanfatkan fasilitas yang sudah disediakan," terangnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, Kabupaten Karanganyar saat ini sudah ekspor berbagai komoditi pertanian ke luar negeri, seperti jahe, yang sudah diolah menjadi permen diekspor ke Amerika. Kementan memberikan banyak bantuan berupa jeruk, kelapa, dan itik, yang akan ditanam di lahan lahan yang ada. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania, Mantapkan Kerja Sama Sektor Pertanian

"Tentu akan kami kembangkan lagi, Karangayar menjadi sentra kelapa dunia. Kehadiran Bapak Menteri Pertanian di Kabupaten Karanganyar memberikan semangat kepada para petani yang tak terlihat sedang menghadapi Covid-19. Indonesia berkah karena penghasil padi yang luar biasa," cetusnya.