Direktur Ekstensifikasi Pajak Kemenkeu RI Angin Prayitno Aji Dicekal KPK

Kamis, 04 Maret 2021 | 16:15 WIB
Direktur Ekstensifikasi Pajak Kemenkeu RI Angin Prayitno Aji Dicekal KPK
Gedung KPK merah putih di Jakarta. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mencekal sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, sehingga tak bisa bepergian ke luar negeri.

Pencekalan itu menyusul adanya kasus dugaan suap di DJP. Salah satu nama yang dicekal adalah Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian DJP Angin Prayitno Aji.

Plt Juru Bicara bidang Penindakan KPK Ali Fikri membenarkan hal tersebut. Kekinian pihaknya telah mengirimkan surat berisi sejumlah nama ke Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham untuk melakukan pencekalan.

“KPK benar telah mengirimkan surat kepada Ditjen Imigrasi untuk melakukan pelarangan ke luar negeri terhadap beberapa pihak terkait perkara ini,” ujar Ali Kamis (4/3/2021) ketika ditanya apakah nama yang dicekal tersebut Angin Paryitno Aji.

Pencegahan itu dilakukan KPK guna mempermudah proses penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi di tubuh Kementerian Keuangan tersebut.

“Pencegahan ke luar negeri tersebut tentu dalam rangka kepentingan kelancaran proses penyidikan, agar apabila dibutuhkan untuk kepentingan pemeriksaan mereka sedang berada di dalam negeri,” jelas Ali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait kasus suap yang diduga dilakukan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Dia mengakui kecewa, dan menyebut teduga penerima suap tersebut adalah pengkhianat.

"Dugaan suap yang melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ini jelas merupakan penghianatan dan telah melukai perasaan dari seluruh pegawai baik di Direktorat Jenderal Pajak mau seluruh jajaran Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konfrensi persnya secara virtual, Rabu (3/3/2021).

Baca Juga: Dugaan Suap di Ditjen Pajak, Komisi XI DPR Minta Menkeu Turun Tangan

Dirinya pun menghormati proses hukum yang sedang dilakukan oleh KPK untuk dapat menuntaskan dugaan suap yang dilakukan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak dengan tetap memegang azas praduga tidak bersalah 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI