Suara.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu kekuatan negara industri dunia.
Hal tersebut dikatakan Lutfi dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2021 yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Pasalnya kata dia sepanjang tahun 2020 lalu sebesar 81,2 persen produk ekspor Indonesia merupakan barang industri primer dan produk manufaktur.
"Ini menunjukkan transformasi nyata bahwa Indonesia telah menjadi kekuatan industri dan tidak lagi hanya mengekspor barang mentah dan barang setengah jadi pada tahun 2020," kata Mendag Lutfi dikutip dari akun YouTube, Kementerian Perdagangan.
Baca Juga: Mendag Curhat ke Jokowi Sektor Perdagangan Babak Belur Dihajar Corona
Dirinya pun merinci, ekspor Indonesia ke sejumlah kawasan tradisional dan non tradisional masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, misalnya ke Eropa Barat naik 17,07 persen, Amerika Utara naik 3,51 persen, Asia Timur naik 4,01 persen, Eropa Timur naik 9,99 persen dan Afrika Timur naik 8,09 persen.
Dari catatan Kemendag terdapat 10 negara yang menjadi destinasi ekspor utama Indonesia. Diantaranya RRT, Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand.
Demikian surplus tertinggi tahun 2020 diperoleh dari negara Amerika Serikat sebesar 11,3 miliar dolar AS, India 6,47 miliar dolar AS, dan Filipina 5,26 miliar dolar AS.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang tahun lalu neraca dagang Indonesia mengalami surplus sebesar 21,74 miliar dolar AS.
Bila menilik data dari BPS, nilai neraca dagang di sepanjang tahun lalu merupakan yang tertinggi sejak 9 tahun lalu.
Baca Juga: Suap Izin Ekspor Benur, Eks Pejabat KKP: Rata-Rata Perusahaan Baru
Surplus neraca perdagangan di sepanjang tahun lalu juga didorong nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor, dimana nilai ekspor di sepanjang tahun 2020 sebesar 163,31 miliar dolar AS. Lalu nilai impor sebesar 141,5 miliar dolar AS