Suara.com - Bisnis alat-alat kesehatan di masa pandemi Covid-19 sangat tepat. Apalagi, berbisnis pada produk hand sanitizer yang kini sedang moncer.
Berdasarkan data Nielsen, produk hand sanitizer jadi ladang bisnis untuk meraup cuan. Hal ini terlihat dari kenaikan cukai atas etil alkohol sebesar 140 persen (yoy) atau Rp 200 miliar sepanjang 2020.
Momen inilah yang dimanfaatkan PT Mazta Farma untuk membuat produk hand sanitizer Maztex Clean Extra.
Direktur Utama PT Mazta Farma, Dedi Dianto mengatakan, Maztex Clean Extra berbeda dengan hand sanitizer lainnya, karena memiliki bahan utama yakni 75 persen Food Grade Ethanol.
Baca Juga: Setahun Pandemi Covid-19: Kisah Lucu hingga Tragis Soal Hand Sanitizer
Sehingga, aman jika di semprotkan ke makanan, juga mengandung Ekstrak Bambu Moso dari Jepang yang mempunyai beragam manfaat. Salah satunya adalah menambah daya tahan atau durabilitas kerja.
"Maztex Clean Extra yang dipasarkan oleh PT Mazta Farma, telah memiliki tanda sertifikasi Halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) yang memiliki afiliasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ujar Dedi dalam keterangannya, Rabu (3/3/2021).
Dedi melanjutkan, hand sanituzer buatannya telah diuji di Japan Textile Products Quality & Technology Center (QTEC) pada 18 Desember dengan strain virus Covid-19 yang di gunakan dalam pengujian adalah SARS-CoV-2 JPN/TY/WK, yang disediakan oleh National Institute of Infectious Diseases (NIID) Jepang.
Dalam uji cobanya, sampel maztex diletakan di lempengan dengan ukuran 50 x 50 mm. Lempengan disimpan selama 15 hari, lalu digunakan sebagai bahan uji. pada saat diuji disuntikkan 0,40 ml virus inokulum ke bahan uji berusia 15 hari.
Metode uji terakhir dengan Mengusap permukaan setiap bahan uji dan film untuk membersihkan virus dan Mengukur titer infeksi virus dengan plaque assay.
Baca Juga: Tak Semua Hand Sanitizer Bisa Bunuh Virus Corona?
"Berdasarkan hasil uji tersebut Terkonfirmasi 99,99 persen virus menjadi nonaktif bahkan sampai 15 hari setelah pengaplikasian produk itu," imbuhnya.