Suara.com - Harga minyak dunia merosot lebih dari 1 persen karena kekhawatiran konsumsi minyak mentah China melambat dan OPEC dapat meningkatkan pasokan global setelah pertemuan pekan ini.
Mengutip CNBC, Selasa (2/3/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok 73 sen atau 1,1 persen menjadi 63,69 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), kehilangan 86 sen atau 1,4 persen menjadi 60,64 dolar AS per barel.
Pertumbuhan aktivitas pabrik China jatuh ke level terendah sejak sembilan bulan terakhir, menimbulkan kekhawatiran atas pembelian minyak mentah China dan menekan harga komoditas tersebut.
Baca Juga: Dolar AS Menguat, Harga Minyak WTI Anjlok 3,2 Persen
Investor juga khawatir bahwa Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan segera meningkatkan produksi minyak.
Produksi minyak OPEC turun pada Februari karena pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi menambah pengurangan yang disepakati di bawah pakta dengan sekutunya, menurut survei Reuters , mengakhiri kenaikan bulanan tujuh bulan berturut-turut.
Kelompok tersebut akan bertemu, Kamis, dan dapat membahas untuk mengizinkan minyak mentah sebanyaknya 1,5 juta barel per hari kembali ke pasar.
Analis ING mengatakan OPEC Plus perlu menghindari trader yang mengejutkan dengan melepas terlalu banyak pasokan.
"Ada sejumlah besar uang spekulatif dalam minyak saat ini, jadi mereka ingin menghindari tindakan apa pun yang akan membuat (investor itu) keluar," kata analis ING.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah WTI Sentuh Level Tertingginya Sejak 2019
Pergerakan dolar AS yang lebih kuat, yang biasanya berbanding terbalik dengan minyak, juga membebani minyak.
Meningkatnya vaksinasi Covid-19 mendongkrak aktivitas ekonomi bersama dengan paket bantuan terkait virus korona senilai 1,9 triliun dolar AS yang disahkan DPR Amerika, menahan harga tidak melemah lebih tajam.
Harga minyak menguat di awal sesi di tengah harapan terkait dengan paket stimulus Amerika yang akan membayar vaksin dan pasokan medis, serta mengirim putaran baru bantuan keuangan darurat itu menuju rumah tangga dan usaha kecil, yang akan berdampak langsung pada permintaan energi.