Suara.com - Harga emas dunia kian murah. Berdasarkan tutup perdagangan akhir pekan lalu misalnya, komoditas logam kuning ini turun ke level terendah dalam 8 terakhir atau menuju posisi bulanan terburuk sejak November 2016.
Tekanan harga emas terjadi seiring penguatan posisi dolar AS serta lonjakan yield obligasi memukul daya tarik emas yang tidak punya daya tarik imbal hasil.
Mengutip CNBC pada Senin (1/3/2021), harga emas di pasar spot turun 2,5 persen ke harga 1.726,31 dolar AS per ons setelah sempat di level terendah 1.716,83 dolar AS yang merupakan terendah sejak Juni 2020.
Tahun ini harga emas batangan sudah turun 6,4 persen.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Terus Merosot, Kini di Bawah Level 1.800 Dolar AS
Sementara itu harga emas di pasar berjangka turun lebih rendah 2,6 persen ke level 1.728,80 dolar AS per ons.
"Emas sedang berjuang seiring guncangan yang terjadi di pasar obligasi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar di RJO Futures.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun bertahan mendekati level tertinggi dalam lebih dari setahun. Sementara indeks dolar juga melonjak.
Meningkatnya ekspektasi inflasi telah mengangkat imbal hasil US Treasury lebih dari 70 basis poin sepanjang tahun ini, mengikis status emas sebagai lindung nilai inflasi.
Sementara itu, data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat paling besar dalam tujuh bulan di Januari.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 17.000
Logam mulia lainnya perak turun 3,1 persen menjadi 26,56 dolar AS per ons dan siap untuk penurunan bulanan pertama dalam tiga bulan terakhir.
Palladium turun 2,4 persen menjadi 2.343,11 dolar AS, sementara platinum turun 2 persen menjadi 1.191,60 dolar AS.