Suara.com - Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Santoso pun meminta perbankan untuk terus mendukung sektor UMKM melalui penyaluran kreditnya.
Menurutnya, salah satu kunci pemulihan ekonomi dapat disumbang dari segmen UMKM. Dirinya juga mengajak industri perbankan untuk bisa meningkatkan porsi kredit ke UMKM menjadi 30 persen.
"Bahwa perkreditan usaha kecil sesuai aturan masih 20 persen dan mentoknya disitu saja. Kami ke depan juga mendorong perbakan untuk bisa menyalurkan kredit UMKM lebih besar hingga 30 persen," ujar Agus dalam Webinar InfobankTalkNews, Jumat (26/2/2021).
Berdasarkan data Kemenkop UKM, proporsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan baru mencapai 19,97 persen pada tahun 2020. Hal ini karena sektor produktif masih dilihat sebagai usaha beresiko tinggi dan rendahnya literasi keuangan di kalangan UMKM.
Baca Juga: Avana Indonesia Gandeng Wiranesia Inkubator Kembangkan UMKM
Sedangkan untuk realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produktif di 2020 terus meningkat menjadi 57,25 persen bila dibandingkan tahun 2019 sebesar 52 persen.
Adapun, porsi penyaluran KUR tahun 2020 terbesar disalurkan di sektor perdagangan 42,8 persen kemudian sektor pertanian sebesar 29,6 persen dan jasa 14,9 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto menuturkan, dari jumlah UMKM yang mencapai 64,2 Juta, sebanyak 67 persen UMKM belum menerima pembiayaan.
Menurutnya, besarnya UMKM yang belum tersentuh oleh sektor perbankan ini merupakan potensi yang bisa digarap bank.
"Para UMKM sangat bisa berkolaborasi dengan kami sebagai lembaga keuangan yang mempunyai visi kinerja unggul dan layanan terbaik dan berkelanjutan," kata Sis.
Baca Juga: Berdayakan UMKM di Masa Pandemi, Tingkatkan Produk Dalam Negeri