Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini diselimuti awan gelap, IHSG terpantau anjlok ke level 6.246.
Melansir data RTI Jumat (26/2/2021), IHSG diawal pra perdagangan masuk dalam zona merah dengan penurunan 43 basis poin ke level 6.246 atau melemah 0,69 persen, setelah ditutup di level 6.289 pada perdagangan kemarin.
Setelah dibuka tepat pukul 09:00, laju IHSG masih justru makin ambles masuk zona merah, IHSG turun hingga level 6.215 atau anjlok 73 basis poin dengan pelemahan mencapai 1,17 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka ikutan masuk zona merah, pada awal pra perdagangan indeks ini turun 12 basis poin atau melemah 1,27 ke level 940.
Baca Juga: IHSG Menguat ke Level 6.283 Tapi Rawan Koreksi
Sebanyak 48 saham menguat, 214 saham melemah dan 150 saham belum ditransaksikan.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan pelemahan IHSG pada awal perdagangan ini karena dipengaruhi rilis kinerja emiten sepanjang tahun 2020.
Selain itu pergerakan rupiah yang melemah juga jadi sentimen negatif bagi IHSG sepanjang perdagangan hari ini.
"Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas masih akan mewarnai pergerakan IHSG. Hari ini masih berpotensi terkonsolidasi," kata William dalam riset hariannya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi yang mengatakan pergerakan IHSG hari ini diperkirakan tertahan di level resistance upper bollinger bands.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Menguat ke Level 6.267
"Sehingga secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi di akhir sesi perdagangan, dengan kembali menguji resistance di 6.207 sampai 6.312," jelas Lanjar dalam risetnya.