Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji penerapan Saham Kelas Ganda (Dual-Class Shares) dan SPAC (Special Purpose Acquisition Company) guna menampung kebutuhan pasar, khususnya perusahaan berbasis teknologi informasi dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD1 miliar atau Unicorn.
Menurut Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi bahwa kajian penerapan SPAC dan Saham Kelas Ganda itu juga akan diselaraskan dengan Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
“Kami harap penerapannya sesegera mungkin, Sebab SPAC dan Dual-Class Shares disinggung-singgung oleh pemilik Unicorn,” kata Hasan kepada awak media di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Seperti diketahui, salah satu Unicorn Indonesia yakni Traveloka telah menunjuk JP Morgan Chase & Co untuk membantu IPO (Initial Public Offering) di bursa Amerika Serikat.
Baca Juga: BEI: Produsen Snack Taro Telah Rampungkan Seluruh Masalah Utangnya
Unicorn yang bergerak dibidang wahana elektronik penyedia jasa tranporasi, hotel dan wisata itu akan mengakuisisi perusahaan di Amerika Serikat, kemudian perusahaan tersebut IPO. Dengan kata lain, Traveloka IPO dengan metode SPAC.
Selain itu, beredar kabar jika Tokepedia dan Gojek melakukan pengabungan usaha. Perusahaan hasil pengabungan tersebut juga akan IPO di Amerika Serikat.