Suara.com - Berbagai indikator awal perekonomian yang menunjukkan arah positif menjadi sinyal adanya pemulihan ekonomi.
Ketika perekonomian sudah kembali normal, bisnis asuransi sebagai salah satu sektor riil dari pasar keuangan diharapkan mampu mendorong akselerasi pemulihan ekonomi.
“Ketika perekonomian kita sudah mulai berjalan normal dan mobilitas lebih baik sehingga kegiatan ekonomi meningkat kembali, maka hal ini akan membut asuransi bisa memberikan layanan yang lebih jangka panjang kepada masyarakat,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat memberikan materi pada Webinar Aswata yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (25/2/2021).
Wamenkeu menambahkan, bisnis asuransi bertipe jangka panjang. Oleh karena itu, kegiatan ini harus dibangun supaya kompetitif dan efisien. Perlindungan kepada konsumen juga menjadi perhatian yang tidak kalah penting pada bisnis asuransi.
Baca Juga: Kantor Didemo, Tuntutan Ratusan Nasabah Korban AJB Bumiputera Diterima OJK
Permasalahan yang muncul terkait perlindungan konsumen harus diwaspadai agar kepercayaan masyarakat bisa terus terjaga.
“Kami terus mendorong keberadaan industri asuransi yang sehat. Kami terus mendorong regulator untuk terus memperhatikan dan meningkatkan lingkungan bisnis yang baik, serta menciptakan instrumen-instrumen baru,” ucap Wamenkeu.
Wamenkeu juga menyebutkan pelaku bisnis asuransi perlu memperhatikan dan didorong melakukan transformasi ekonomi.
Transformasi ekonomi ini dilakukan dalam rangka pengembangan pasar keuangan yang merupakan salah satu langkah pendukung dalam program reformasi struktural di Indonesia.
“Untuk pasar keuangan ini tentu yang paling penting ada tiga yaitu pendalaman pasar keuangan, akses ke pasar keuangan, dan efisiensi dari pasar keuangan. Disinilah bisnis asuransi menjadi salah satu layer,” kata dia.
Baca Juga: Polis Asuransi Tak Dibayar Bumiputera, Karyawan Stres Diintimidasi Nasabah