BEI: Produsen Snack Taro Telah Rampungkan Seluruh Masalah Utangnya

Kamis, 25 Februari 2021 | 18:05 WIB
BEI: Produsen Snack Taro Telah Rampungkan Seluruh Masalah Utangnya
ILUSTRASI - kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen anyar PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) dikabarkan berupaya keras untuk membenahi masalah yang ditinggalkan manajemen lama.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI Adi Pratomo Aryanto mengatakan, perseroan sudah menyelesaikan seluruh permasalahan utangnya hingga menyetor laporan keuangan yang sudah diaudit.

“Pada Juli 2020 sebenarnya manajemen telah menyelesaikan semua kewajibannya, menyetor laporan keuangan audit, membayar denda kepada bursa, dan telah mencapai kesepakatan dengan kreditur obligasi dan sukuk ijarah,” kata Adi di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Lebih lanjut Adi mengatakan, manajemen produsen makanan kecil dengan merek dagang Taro ini cukup cepat menunaikan sejumlah kewajibannya terhadap bursa.

Baca Juga: Simak 4 Fakta Bank Jago, Sahamnya Mendadak Meroket di Bursa Efek Indonesia

Termasuk untuk memberikan revisi laporan keuangan 2017. Ini dilakukan agar saham perseroan tidak didepak dari Bursa alias delisting.

“Dalam peraturan bursa saham yang disuspensi lebih dari 24 bulan berpotensi untuk dikeluarkan dari perdagangan atau delisting. Namun perseroan telah memenuhi kewajiban administratif kepada Bursa sebelum batas waktu yang telah ditetapkan yaitu 5 Juli 2020,” katanya.

Adapun suspensi baru dibuka pada Oktober 2020 lantaran Bursa masih meminta Tiga Pilar menggelar paparan public insidentil untuk memberikan informasi terkini mengenai fundamental perseroan dan menyampaikan laporan harga saham wajar dari penilai yang terdaftar di OJK kepada publik

Saham Tiga Pilar dibekukan dari perdagangan oleh Bursa sejak Juli 2018, pemicunya adalah gagalnya perseroan untuk membayar bunga Obligasi TPS Food I/2013 dan Sukuk Ijarah TPS Food II/2016.

Kegagalan pembayaran bunga tersebut yang kemudian menguak masalah lainnya dalam perseroan.

Baca Juga: Investor Forum 2021 Bakal Jadi Ajang Pertemuan Antara Emiten dan Investor

Sebab, sebelum gagal membayar bunga surat utang, kinerja Tiga Pilar tercatat mumpuni dalam laporan keuangannya.

Ini yang kemudian memunculkan dugaan ada tindakan rekayasa laporan keuangan yang dilakukan manajemen lama dengan meningkatkan piutang enam perusahaan distributor agar mengesankan peningkatan penjualan Tiga Pilar. Sehingga secara fundamental kinerja perseroan dapat terlihat baik.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI