Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Pelindo I) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka peningkatan sinergi BUMN.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Enjiniring dan Proyek SIG, Tri Abdisatrijo dan Direktur Operasional dan Komersial Pelindo I, Ridwan Sani Siregar.
Dalam keterangan persnya, Rabu (24/2/2021) Direktur Enjiniring dan Proyek SIG, Tri Abdisatrijo mengatakan, SIG dan Pelindo I kerjasama ini dimaksudkan agar meningkatkan sinergi antara perusahaan BUMN agar saling menguntungkan.
“Kerja sama ini untuk meningkatkan sinergi antar-BUMN dalam memanfaatkan fasilitas dan jasa kepelabuhanan, maupun pemanfaatan produk semen SIG untuk kepentingan yang saling menguntungkan,” kata Tri.
Baca Juga: Semua Pabrik Semen Indonesia Kini Gunakan Bahan Bakar dari Sampah
Menurut dia, Pelindo I bisa memanfaatkan produk semen dan non semen SIG untuk pembangunan atau pengembangan pelabuhan.
Sebaliknya, SIG dalam rangka mendukung operasional perusahaan maupun anak usaha serta afiliasinya, bisa memanfaatkan pelayanan Pelindo I mulai dari pemanduan dan penundaan kapal, jasa pengantongan semen, hingga penggunaan bagian tanah hak pengelolaan di seluruh area kerja pelabuhan Pelindo I.
“SIG memiliki fasilitas produksi dan distribusi yang tersebar di wilayah Sumatera yang berada di wilayah operasional Pelindo I. Sinergi ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi masing-masing perusahaan dan juga dapat untuk saling melengkapi dan memberikan hasil terbaik,” ujar Tri Abdisatrijo.
Tri Abdisatrijo menyampaikan kerja sama ini menjadi langkah awal sebuah komitmen bersama, yang diharapkan dapat berjalan lancar dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
SIG merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang menguasai pangsa pasar hingga 53,4 persen.
Baca Juga: Semen Indonesia Kantongi Sertifikasi ISO Antipenyuapan
Pada kuartal III 2020 atau periode Januari-September 2020, SIG membukukan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun, tumbuh 19,1 persen dibanding periode sama tahun 2019 sekitar Rp 1,29 triliun.