Distribusi di Pamekasan Aman, Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi

Rabu, 24 Februari 2021 | 16:50 WIB
Distribusi di Pamekasan Aman, Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi
Ilustrasi pupuk. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi terhadap Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang turut memantau distribusi pupuk bersubsidi. Stok pupuk di Kabupaten Pamekasan dipastikan aman, sehingga petani yang namanya tercantum dalam e-RDKK pun sudah bisa menebus pupuk tersebut.

"Jumlah pupuk bersubsidi terbatas. Oleh karena itu, kita harus sama-sama memantau ketersediaan dan distribusinya sehingga bisa tepat sasaran," katanya, Rabu (24/2/2021).

Di tempat terpisah, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan, agar tepat sasaran, distribusi pupuk bersubsidi dilakukan berdasarkan e-RDKK.

"Di e-RDKK itu ada data petani penerima pupuk subsidi dan jumlah pupuk yang telah disesuaikan, sehingga penyelewengan bisa diminimalisir. Kita juga menerapkan by name by address dalam distribusi ini," terangnya.

Baca Juga: DPR Minta Realokasi Anggaran Kementan Fokus untuk Produksi Petani

Sarwo menjelaskan, petani yang belum masuk e-RDKK masih bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tahun depan, namun dengan memperhatian sejumlah kriteria.

"Yang harus diperhatikan, kriteria petani penerima pupuk bersubsidi adalah memiliki KTP, memiliki lahan seluas maksimal 2 hektare, tergabung dalam kelompok tani, dan menyusuk e-RDKK," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan,  Ajib Abdullah memastikan, keamanan stok pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2021.

Hal itu disampaikan untuk menjawab auidensi yang dilakukan DPC GMNI Pamekasan. Stok ketersediaan pupuk tahun ini, untuk para petani di kabupaten berjuluk Kota Gerbang Salam ini, menurutnya masih tercukupi.

“Tidak ada pupuk langka, apalagi awal tahun. Kalau saya amati di lapangan, gak ada kelangkaan pupuk itu,” ungkapnya.

Ajib menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan sekitar 28.000 ton pupuk urea bersubsidi ke pemerintah pusat dan dinyatakan telah disetujui dengan bukti turunnya surat keputusan

Baca Juga: Kementan Berduka, Winarno Tohir Tokoh Petani Indonesia Wafat

“Sudah turun SK-nya. Untuk urea tahun ini, kuota pupuk itu sama dengan pengajuan yaitu sekitar 28.000 ton,” sebutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI