Suara.com - Guna terus memelihara dan menjaga kesiapan operasional Pasukan Gegana menghadapi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak, Pasukan Gegana KorBrimob Polri melakukan latihan besar-besaran di Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang.
Ini merupakan implementasi latihan besar-besaran di medan jungle maupun rural area atau wilayah perkotaan, khususnya large cities atau medium size town.
"Selama ini pelatihan baru bersifat parsial. Ini pertama kali kami melaksanakan pelatihan dengan judul besar, yakni Urban Warfare yang mengintegrasikan beberapa satuan dan spesifikasi kemampuan di dalam tubuh Pasukan Gegana ke dalam sebuah operasi," kata Brigjen Pol Reza Arief Dewanto, Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri ditulis Senin (22/2/2021).
Tujuan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan peledak berskala besar ini, menurutnya, untuk meminimalisasi jatuhnya korban dari para anggota yang bertugas di lapangan, dimana pergerakannya dalam level tinggi melibatkan kuantitas personel berganda, serta bersifat lebih kompleks, dengan medan area perkotaan.
Baca Juga: Di Akhir 2020, Meikarta Distrik 1 Sudah Handover 2000 Unit
"Disebut berskala besar, karena kali ini melibatkan seluruh elemen penting dari jajaran Pasukan Gegana, yaitu Satuan Wanteror, Satuan Jibom, dan Satuan KBR didukung Teknologi dari Satuan Bantek," ujarnya.
“Disamping memberikan pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, Pasukan Gegana tetap menjaga profesionalisme dengan melaksanakan latihan urban warfare dalam kondisi hujan lebat, ini semua demi memastikan Kamtibmas yang kondusif dalam situasi seburuk apapun,” tegasnya.
Sementara lokasi yang dijadikan titik latihan, ialah wilayah Jabodetabek, yang meliputi salah satunya di kota Meikarta Cikarang.
"Karakteristik Distrik 1 Meikarta sangat cocok untuk jadi area pelatihan strategis ini, karena banyak unsur terpenuhi di sini, melihat banyak sekali gedung-gedung dan dengan suasana perkotaan yang kental," tegas Brigjen Pol Reza Arief Dewanto.
Seperti lokasi lainnya, Meikarta Distrik 1 dipilih, karena memenuhi lima aspek dimensi. Yaitu, pertama, punya karakteristik jalan jalan-persimpangan-lorong-gang-barikade-blokade. Kedua, ada gedung-gedung ('building') mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise. Ketiga, bawah permukaan dan/atau terowongan ('subway or tunnel'). Keempat, ruang terbuka ('open field area') dan kelima, antisipasi serangan musuh dari segala arah 360 drajat.
Baca Juga: Masuk Akhir Tahun, Mahkota Sentosa Utama Buka Meikarta Owners Club
Presiden Direktur Meikarta, Reza Jazwin Chatab, mengucapkan selamat atas suksesnya acara latihan gabungan ini dan terima kasih kepada pihak Pasukan Gegana atas dijadikannya Distrik 1 Meikarta sebagai arena Pelatihan 'Urban Warfare' berskala besar ini.
"Kami dan para penghuni serta pengunjung di Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanannya, karena mendapat atensi yang luar biasa dari Kepolisian, khususnya Gegana sebagai pasukan elite Indonesia. Hal ini pasti juga menjalar dirasakan oleh warga sekitar, baik di Distrik 1 Meikarta dan kawasan Bekasi pada umumnya," harapnya.