BRI Catat Penurunan Restrukturisasi Kredit: Ekonomi Debitur Mulai Bangkit

Senin, 22 Februari 2021 | 12:25 WIB
BRI Catat Penurunan Restrukturisasi Kredit: Ekonomi Debitur Mulai Bangkit
Ilustrasi usaha mikro, kecil dan menengah. (Dok : BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BRI mencatatkan adanya penurunan nilai restrukturasi kredit. Hingga akhir 2020 lalu, ada Rp186,6 triliun pinjaman yang direstrukturisasi oleh BRI. Ratusan triliun kredit yang direstrukturisasi ini berasal dari 2,83 juta debitur. Jumlah ini menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Tren penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi lembaga perbankan seperti yang terjadi di BRI, menandakan kondisi ekonomi masyarakat berangsur-angsur pulih. 

Data menunjukkan, nilai restrukturisasi kredit yang disalurkan BRI konsisten menurun sejak September 2020. Pada September 2020, masih ada Rp193,7 triliun kredit yang direstrukturisasi BRI.

“Penurunan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi menunjukkan bahwa ada banyak debitur BRI kondisi ekonominya mulai bangkit. Kondisi ini membuat mereka tak lagi mendapat keringanan atas pembayaran bunga dan pokok pinjaman. BRI berkomitmen melanjutkan pengelolaan restrukturisasi secara baik, dan terus mendorong agar pelaku UMKM bisa segera pulih,” ujar Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto.

Baca Juga: BRI Group Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Jadetabek

Dirinci lebih lanjut, penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi BRI pada periode September-Desember mencapai Rp7 triliun. Hingga akhir tahun lalu, jumlah restrukturisasi BRI mencapai 21,2 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan.

Sebanyak 87 persen restrukturisasi kredit diberikan BRI terhadap debitur di segmen mikro dan kecil. Ada 44 persen pelaku usaha mikro yang mendapat keringanan pembayaran pinjaman, dan 43 persen pelaku usaha kecil meraih hal serupa.

Perbaikan kondisi ini diperkirakan terus berlanjut sepanjang 2021. Indeks ekspektasi BRI Micro & SME Index (BMSI) tercatat di atas 100 yaitu 105,4 pada kuartal IV-2020. Ini menunjukkan mayoritas pelaku UMKM masih optimis aktivitas usahanya akan semakin membaik pada kuartal I-2021.

Peningkatan optimisme dan aktivitas bisnis UMKM secara langsung berdampak pada besaran restrukturisasi kredit yang disalurkan BRI.

Hingga Oktober 2020 ada 57,9 persen pelaku UMKM yang merasa terbantu dan mampu melunasi kewajibannya pasca mendapat berbagai stimulus dari pemerintah.

Baca Juga: ORI019 Terjual 6,5 Kali Lipat Target, BRI Memberi Makna untuk Indonesia

“Sebagai bank dengan pangsa nasabah terbesar pelaku UMKM, BRI senantiasa membantu mereka agar segera pulih dari pandemi bahkan naik kelas melalui layanan yang serba digital, efektif, dan efisien sehingga nasabah UMKM tak perlu khawatir lagi memenuhi kebutuhan finansialnya,” tandas Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI