Suara.com - Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan jajaran Pos Purwakarta menyambangi warga yang terdampak bencana longsor dan tanah bergerak di Dusun Cirangkong, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab longsor di wilayah tersebut. Selain longsor, beberapa wilayah Purwakarta juga mengalami banjir. Banyak bangunan roboh akibat bencana tersebut.
Berdasarkan perbaruan data dari tim yang dibentuk di desa, per 15 Februari, sebanyak 145 kepala keluarga (KK) mengalami dampak akibat bencana tersebut. 75 rumah mengalami rusak berat dan 41 rumah mengalami rusak ringan. Secara total, terdapat 523 warga yang terdampak.
Faizal mengatakan banyak kondisi rumah yang sudah tidak layak huni lagi, karena kondisi tanah yang retak (karena pergerakan tanah) dan rawan terjadi longsor kembali. Dia mengimbau pemerintah untuk segera merelokasi warga.
Baca Juga: Kampung Cibunipasir Purwakarta Longsor, Akses Jalan Sukasari Putus
"Kami mengimbau kepada pemerintah untuk merelokasi warga, karena tidak mungkin dibangun lagi. Bahaya ini ada di jalur longsor," kata Faizal, usai melihat kondisi lokasi bencana dan warga di tenda pengungsian di Desa Pesanggrahan ditulis Senin (22/2/2021).
Di satu sisi, Faizal mengapresiasi peran warga yang berinisiatif membangun bedeng dan tenda di tempat pengungsian. Meskipun pemerintah pusat dan daerah juga sudah membangunnya.
"Ada juga tenda dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial (Dinsos). Tapi sepertinya tidak bisa bertahan lama karena banjir menyapu lantai. Jadi gak bisa tidur dan lampu terbatas," katanya.
Dalam situasi ini, Pos Indonesia siap membantu pemerintah pusat menyalurkan bantuan apapun untuk meringankan beban warga terdampak bencana.
"Kami juga mengajak teman-teman BUMN lainnya untuk sama-sama berpartisipasi membantu pengungsi Desa Pesanggrahan," ujar Faizal.
Baca Juga: Longsor Terjang Purwakarta, Akses Jalan ke Cibunipasir Terputus
Kepala Desa Pesanggrahan Yadi Supriyadi juga menekankan pentingnya relokasi warga ke tempat yang lebih layak oleh pemerintah pusat. Menurutnya, warga yang terdampak saat ini tidak memungkinkan untuk kembali ke rumah.
"Kalau banjir surut bisa langsung pulang. Kalau di sini tidak bisa langsung pulang, karena uang sudah banyak yang habis karena rumah sudah pada hancur. Jadi kami berharap adanya bantuan biaya relokasi dari pemerintah pusat," kata Yadi.
Yadi menambahkan warga di pengungsian saat ini membutuhkan beberapa barang, utamanya kasur lantai, selimut, dan diapers untuk bayi.
Untuk mencapai lokasi tenda pengungsian warga di Desa Pesanggrahan, Faisal bersama rombongan Pos Indonesia harus berjalan kaki. Medan yang sulit dan median jalan cor bahkan banyak yang retak, patah dan rengkah akibat pergeseran tanah.
Melihat kondisi ini, Fazial bersama Yadi sepakat memang diperlukan kehadiran pemerintah pusat untuk membantu para warga dan memulihkan infrastruktur di desa itu.
BST Diantar Langsung Kepada Warga Korban Bencana Longsor
Pada kesempatan itu, Pos Indonesia juga melakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak bencana.
Program bantuan dari Kemensos itu disalurkan kepada 55 warga korban bencana melalui Kantor Pos Purwakarta, yang disalurkan dengan cara diantarkan langsung ke lokasi warga penerima bantuan.
Empud, penerima BST asal kampung Cirangkong yang rumahnya hancur karena bencana longsor dan tanah bergerak ini, berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah. Rumah yang ditempatinya selama ini, sekarang rata dengan tanah.
Empud menerima BST dari awal Januari 2021 sebesar 300 ribu perbulan.
Bantuan Sosial Tunai sangat ini berarti sekali untuk biaya kehidupan sehari-hari, terutama dalam kondisi saat ini. Empud berharap BST bisa terus diberikan apalagi dengan musibah bencana yang dialaminya saat ini.
Budi asal kampung Cirangkong yang juga mendapatkan BST yang terdampak korban bencana berharap BST diteruskan sampai akhir tahun 2021. Budi yang saat ini sudah tidak mempunyai pekerjaan tetap ini hanya bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah dan bantuan dari warga lain untuk kehidupan sehari hari.
Faizal menyaksikan langsung penyaluran BST di Desa Pesanggrahan, yang didampingi Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia Tata Sugiarta, Kepala Kantor Pos Purwakarta Aisah, S.AB, M.M., Kepala Regional 5 Bandung Sri Hendarto, beserta rombongan.
"Kami ingin melihat langsung bagaimana teman-teman menyalurkan BST secara langsung di daerah setelah bencana," ujar Faizal.
Mengingat banyak bencana yang masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia, Faizal tidak memungkiri banyak harapan masyarakat agar program BST ini terus berlanjut hingga akhir tahun. Sebelumnya, BST dijadwalkan berlangsung hingga April.
"Kami Pos Indonesia siap membantu pemerintah untuk menyalurkan ke berbagai lokasi. Kami siap menyalurkan sampai ke ujung Indonesia," ujarnya.