Suara.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Pemerintah pada pembangunan berkelanjutan. Dalam kegiatan virtual yang digelar International Institute for Sustainable Development (IISD), Airlangga memberikan beberapa masukan.
“Izinkan saya memberikan masukan yang akan mendorong pembangunan berkelanjutan sejalan dengan promosi sektor energi,” tutur Airlangga Hartarto dalam pidato kuncinya pada Feasibility of Green Recovery in Indonesia, dalam keterangan persnya, Jumat (19/2/2021).
Pertama, mewujudkan ketahanan energi yang mengarah pada ketersediaan akses energi secara modern bagi setiap warga negara, dengan kesetaraan harga di seluruh wilayah.
Kedua, mempercepat penerapan energi terbarukan yang mengarah pada energi bersih.
Baca Juga: Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno Gelar Pertemuan Tertutup
Hal ini dilakukan melalui pengembangan kendaraan listrik, bahan bakar nabati, dan penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi, kelistrikan, dan industri.
Ketiga, mendorong pengembangan infrastruktur energi dan teknologi yang mengarah pada pemanfaatan energi hijau agar sejalan dengan tujuan sustainable green development. Misalnya berupa panas bumi, hidro, tenaga surya, dan biomassa.
“Dalam perspektif pembangunan berkelanjutan, dukungan yang diperlukan tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan lingkungan yang kondusif,” ucap Airlangga.
Menurutnya, terdapat empat faktor yang mendukung ketahanan energi, yaitu availability, accessibility, affordability, dan acceptability.
Availability tercermin dari ketersediaan energi yang terjamin ketersediaannya di dalam negeri. Accessibility diupayakan untuk membangun infrastruktur energi.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Berharap Golkar Institute Cetak Politisi Tangguh
Terutama untuk daerah tertinggal sehingga dapat mengurangi disparitas antardaerah.
Affordability merupakan kunci. Menurutnya, selama pandemi Covid-19 faktor ini menjadi semakin penting, pasalnya berkaitan dengan akses terhadap orang-orang yang tidak mampu atau yang tinggal di daerah terpencil. Sedangkan acceptability diarahkan mendukung kelestarian lingkungan.
“Faktor-faktor yang mendukung ketahanan energi tersebut mengacu pada 3 pilar konsep pembangunan berkelanjutan. Baik dari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan,” terang Airlangga.