Suara.com - Tanoto Foundation, lembaga filantropi keluarga Sukanto Tanoto, sepanjang tahun 2020 telah menyalurkan dana untuk berbagai program sosial di bidang pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan dengan nilai total Rp 157 miliar (unaudited). Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan periode 2019 sebesar Rp 155 miliar.
Naiknya penyaluran dana tersebut berangkat dari keprihatinan Tanoto Foundation terhadap dampak pandemi Covid-19 yang menyentuh berbagai aspek sosial di masyarakat
Dana dialokasikan untuk membiayai berbagai program yang berkelanjutan, yang meliputi:
- Pengembangan dan pendidikan anak usia dini, termasuk di dalamnya pencegahan stunting.
- Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (guru/calon guru, kepala sekolah, pengawas sekolah).
- Pengembangan pemimpin masa depan (berfitur beasiswa).
- Partisipasi dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi bagian penting dalam kegiatan di tahun 2020.
Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama, menuturkan naiknya penyaluran dana filantropi tersebut merupakan wujud konsistensi komitmen jangka panjang Tanoto Foundation untuk tetap fokus pada program berkelanjutan dan membantu masyarakat yang tengah menghadapi banyak kesulitan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Profil Sukanto Tanoto, CEO Royal Golden Eagle
“Kami bersyukur dan berbesar hati, atas arahan dan kemurahan hati keluarga Tanoto, untuk tetap melanjutkan program-program di bidang pendidikan, tentunya dengan berbagai penyesuaian dengan pandemi Covid-19 di lapangan, sehingga para penerima manfaat tetap bisa merasakan dampak dari program-program tersebut,” kata Haviez Gautama ditulis Rabu (17/2/2021).
Terkait penanganan Covid-19, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah (BNPB, Kemenristek, dan lainnya) untuk membantu memenuhi kebutuhan yang paling mendesak, misalnya pada tahap awal, bantuan difokuskan pada membantu para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan pandemi.
Pada tahap berikutnya membantu meningkatkan kapasistas testing di antaranya dengan menggandeng Temasek Foundation International dan GSI Lab. Total donasi berupa 1,3 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR dan 1 set mesin testing.
Sementara itu pada sektor pendidikan dasar, Tanoto Foundation meneruskan program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) dengan menggandeng 588 sekolah mitra atau sekolah yang sepenuhnya didanai Tanoto Foundation, dan lebih dari 2.000 sekolah diseminasi atau sekolah yang pendanaannya dari pemerintah maupun swadaya. Sehingga jumlah sekolah yang bergabung dalam program ini mencapai hampir 3.000 sekolah.
Dalam program PINTAR pula, Tanoto Foundation melibatkan 5.000 guru mitra dan 10.000 guru diseminasi. Secara keseluruhan, ada sekitar 15.000 guru yang tergabung dalam program ini.
Baca Juga: Tanoto Foundation Cetak 170 Mahasiswa dari Program Teladan
Untuk calon guru, Tanoto Foundation juga bermitra dengan 13 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi calon guru.
Di jenjang perguruan tinggi, Tanoto Foundation memberikan beasiswa Pengembangan Pemimpin Masa Depan. Selama kurun waktu 2005-2020, Tanoto Foundation telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 7.500 mahasiswa di perguruan tinggi nasional di Indonesia.
Kolaborasi untuk Pencegahan Stunting
Sebagai organisasi filantropi independen yang didirikan di Indonesia, Tanoto Foundation secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam mencegah stunting melalui program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam hal ini, Tanoto Foundation memperkuat kemitraan dengan berbagai PAUD mitra, memberi pelatihan kepada 107 guru PAUD, serta memberikan bantuan kepada 824 anak-anak penerima manfaat.
Guna meningkatkan kualitas program penanganan stunting, Tanoto Foundation berkolaborasi dengan berbagai lembaga internasional, yang salah satunya dengan menggandeng Bill & Melinda Gates Foundation, Tanoto Foundation memberikan hibah US$ 2 juta kepada World Bank dalam Multi Donor Trust Fund (MDTF) for Indonesia Human Capital Acceleration (IHCA). Sebagian dananya akan digunakan untuk mendukung pelatihan 72.636 Kader Pembangunan Manusia yang direkrut oleh pemerintah.
Hibah 200.000 dolar AS juga diberikan kepada UNICEF Indonesia untuk menerjemahkan dan mengadaptasi instrument pengukuran Early Childhood Development Instrument (ECDI) dan Caregiver-Reported Early Development Index (CREDI) untuk Indonesia.
“Pencegahan stunting ini juga menjadi salah satu program unggulan Tanoto Foundation dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Karena itu kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu menekan angka stunting di Indonesia,” tutup Haviez Gautama.