Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menginginkan hasil uji lab produk ekspor yang dilakukan Kementerian Perdagangan bisa diterima mitra dagang.
Menurut Jerry, salah satu bentuk kerja sama mutual adalah dengan rekognisi hasil pengujian mutu dan standard produk antar negara.
Hal inilah yang sedang didorong oleh Wamendag Jerry Sambuaga agar mekanisme perdagangan bisa lebih sederhana dan menguntungkan kedua belah pihak.
Caranya bisa dengan melalui perjanjian perdagangan maupun melalui kesepakatan bersama khusus dalam masalah ini.
"Ini adalah teknis perdagangan yang bisa menentukan sejauh mana keunggulan produk kita karena menyederhanakan mekanisme perdagangan. Misalnya produk ikan, jika sejak dari awal sebelum dikemas uji mutu yang kita lakukan bisa direkognisi, tentu sampai ke negara mitra dagang tidak perlu lagi diuji. Jadi mutu produk terjaga dan waktunya bisa lebih singkat," ujar Jerry dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).
Di Indonesia, fungsi pemeriksaan dan penelitian produk salah satunya dilakukan oleh Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu (Standalitu) Kementerian Perdagangan yang punya balai pengujian di Ciracas, Jakarta Timur.
Balai tersebut memastikan semua produk yang diperdagangkan di Indonesia memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan oleh peraturan.
Untuk itu menurut Wamendag, laboratorium standarisasi dan uji mutu produk yang dipunyai Kemendag harus punya peralatan yang canggih dan mutakhir.
Isu teknologi dan metode pengujian sangat krusial dan sensitif dalam bidang ini. Oleh karenanya, Indonesia harus juga menyediakan peralatan yang diakui oleh negara mitra dagang.
Baca Juga: Wamendag Blak-blakan Soal Tantangan Sektor Perdagangan di 2021
"Penting sekali soal teknologi dan peralatannya. Kita akan ajukan argumen bahwa kita perlu menunjang pemenuhan teknologi laboratorium ini dengan penganggaran yang memadai," tutur Jerry.