Pertamina Siap-siap Ambil Alih Pengelolaan Blok Rokan

Selasa, 16 Februari 2021 | 18:03 WIB
Pertamina Siap-siap Ambil Alih Pengelolaan Blok Rokan
Pengelasan perdana pembangunan jaringan pipa minyak menuju Blok Rokan di Riau. (PGN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina (Persero) tengah mempersiapkan Alih Kelola Blok Rokan yang akan mulai dioperasikan oleh Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), RP Yudantoro menyatakan kesiapan Pertamina untuk menjalankan Blok Rokan ke depan.

"Kami lakukan koordinasi secara intensif bersama SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terutama untuk transisi 9 bidang utama demi menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi dan kegiatan rutin pasca blok dioperasikan oleh PHR," ujar Yudantoro dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).

Sembilan bidang utama transisi Rokan meliputi Drilling Work Over, Pasokan Listrik dan Uap, Kontrak dan SCM, IT dan Petroteknikal, Data Transfer, Human Capital, SOP dan Perijinan, Chemical EOR, serta Lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration).

Baca Juga: Pertamina Tegaskan Poster Lowongan Pekerjaan Adalah Hoaks!

Subholding Upstream Pertamina melalui PHR juga telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak. Blok Rokan adalah blok yang secara natural sudah mengalami penurunan produksi dari tahun ke tahun. Untuk itu, upaya-upaya menahan laju penurunan dan meningkatkan produksi merupakan hal yang paling krusial.

Setidaknya akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran di tahun 2021 pasca Blok dialihkan ke Pertamina. Dan direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.

Yudantoro menjelaskan selain pengeboran sumur pengembangan, dalam jangka panjang telah disiapkan pula program-program lainnya berupa Infill Drilling, pengeboran sumur eksplorasi, workover atau well intervention, optimasi program waterflood dan steamflood, CEOR, serta program lainnya untuk menambah cadangan.

"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan Pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga tahun 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan," jelasnya.

Semenntara Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Whisnu Bahriansyah menambahkan, kesiapan alih kelola tidak hanya dilakukan pada aspek operasional, tetapi juga pembinaan hubungan baik dengan para stakeholders.

Baca Juga: Pengguna Kendaraan Bermotor di Sulawesi Utara, Yuk Beli BBM Secara Digital

"Subholding Upsteam Pertamina melalui PHR juga melakukan persiapkan program kemasyarakatan, sehingga pasca alih kelola tidak hanya sisi operasional yang akan jalan berkesinambungan, tetapi juga di sisi sosial, masyarakat dan lingkungan," imbuhnya.

Untuk diketahui, Blok Rokan merupakan blok penyumbang produksi sebanyak 24 persen terhadap produksi nasional. Saat ini dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dengan rata-rata produksi pada kisaran 165 Ribu barrel per hari.

Blok Rokan memiliki lima lapangan besar yaitu Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI