150 Pengusaha di Jateng Ramaikan UKM Virtual Expo 2021

Selasa, 16 Februari 2021 | 15:26 WIB
150 Pengusaha di Jateng Ramaikan UKM Virtual Expo 2021
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam UKM Virtual Expo (UVO) 2021 bertema ‘ Wonderfood UKM, Kudu Setrong-Say No To Nglokro’. (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 150 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) unggulan di Jawa Tengah khusus makanan dan minuman meramaikan UKM Virtual Expo (UVO) 2021 bertema ‘ Wonderfood UKM, Kudu Setrong-Say No To Nglokro’. Kegiatan ini dibuka Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan akan berlangsung pada 16-18 Februari 2021.

"Respons pelaku UKM sangat bagus. Tahun lalu, mereka yang ikut acara ini, omsetnya naik pesat. Hari ini saja, ini baru saya buka sudah ada transaksi sebesar Rp 15 juta. Ini lumayan, karena ini hanya produk makanan dan minuman, belum produk lainnya. Ini akan terus kami dorong, agar para pelaku UKM di Jateng siap bermigrasi ke pasar digital dan marketnya menjadi lebih banyak," tuturnya, Jateng, Selasa (16/2/2021).

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam  UKM Virtual Expo (UVO) 2021 bertema ‘ Wonderfood UKM, Kudu Setrong-Say No To Nglokro’. (Dok : Pemprov Jateng)
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam UKM Virtual Expo (UVO) 2021 bertema ‘ Wonderfood UKM, Kudu Setrong-Say No To Nglokro’. (Dok : Pemprov Jateng)

Ganjar mengatakan, UVO merupakan ikhtiar Pemerintah Provinsi Jateng mendorong UKM, agar bangkit dan berkembang di masa pandemi Covid-19. Meskipun digelar virtual, terbukti bisa meningkatkan penjualan para pelaku UKM di tengah pandemi.

Selain menjadi wadah penjualan online UKM Jateng, terdapat banyak kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan, permodalan hingga kemudahan ekspor impor bagi pelaku UKM.

Baca Juga: Simak Inovasi Pelaku UKM Tingkatkan Omzet di Momen Valentine

"Misalnya bea cukai tadi mengatakan, banyak fasilitas untuk ekspor impor. Bahkan komponen impor untuk kebutuhan ekspor disampaikan tidak dikenakan biaya masuk. Ini kan banyak yang belum tahu, termasuk pengalaman lain seperti izin usaha, platform penjualan digital, seperti UMKMMu yang dibuat OJK, pendampingan dan bantuan modal dari Bank Indonesia dan Bank Jateng," terangnya.

Selain itu, UVO 2021 menjadi ajang belajar para pelaku UKM di Jateng. Ganjar mencontohkan, mereka yang ikut acara itu, rata-rata kualitas produknya lebih baik dan memiliki nilai jual tinggi.

"Misalnya tadi lanting. Sebelum dapat pelatihan bungkusnya biasa, isinya banyak dan harganya murah, cuma Rp7000. Tapi setelah dapat pelatihan, packaging jadi lebih bagus, isinya lebih sedikit dan harganya jadi Rp20.000. Ini kan menarik, maka cara-cara semacam ini harus terus ditingkatkan," pungkasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, UVO 2021 akan digelar secara rutin setiap dua bulan sekali pada 2021, sehingga nantinya akan ada enam kali perhelatan UVO. Produk yang dijual berbeda-beda, dan untuk perhelatan pertama tahun ini, produk yang dijual adalah olahan makanan dan minuman.

"UVO tahun ini merupakan lanjutan dari yang dulu. Khusus untuk produk makanan dan minuman ini, kami menambah jumlah peserta sebanyak 150 UKM, dan total dengan tahun lalu ada 325 UKM yang berpartisipasi. Jumlah produk yang kami jual sebanyak 3420 produk unggulan," kata Ema.

Baca Juga: UKM Ini Ekspor Tempat Tidur untuk Sapi ke Jepang

Ema mengatakan, masyarakat dapat membeli aneka produk UKM unggulan Jateng itu secara virtual di www.ukmvirtualexpo.com. Nantinya, meski setiap dua bulan produk yang dipasarkan berubah, namun produk-produk yang lain tetap bisa dibeli.

"Tahun 2020 lalu kami bisa menaikkan omset para pelaku UKM hingga Rp4,4 miliar. Mudah-mudahan tahun ini bisa tambah lagi, karena UVO sudah dikenal masyarakat luas, tidak hanya dari Indonesia, tapi dari mancanegara seperti Jepang, Singapura, Qatar, Hongkong, Macau, Belanda, Irak, Australia, Turki dan India," terangnya.

Salah satu pelaku UKM, Novi mengatakan sangat bersyukur bisa mengikuti ajang UVO. Ia yang sudah ikut dalam UVO tahun 2020 dan menjual aneka produk olahan abon itu mengatakan, omsetnya terus meningkat dan produknya semakin dikenal luas masyarakat.

"Penjualannya bagus, sampai hari ini terus ada yang pesan. Ada peningkatan omset sekitar 40-50 persen. Selain itu sekarang yang beli tidak hanya dari Indonesia, sejumlah pembeli dari luar negeri juga banyak yang pesan," kata warga Purbalingga ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI