Sustainability Bond, BRI Berhasil Ciptakan Lapangan Kerja dan Hunian Layak

Selasa, 16 Februari 2021 | 15:18 WIB
Sustainability Bond, BRI Berhasil Ciptakan Lapangan Kerja dan Hunian Layak
Sustainability Bond BRI. (Dok. BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerapan prinsip keuangan berkelanjutan semakin menjadi perhatian bagi institusi keuangan, khususnya perbankan. Hal tersebut juga dijalankan dan dijadikan komitmen oleh BRI.

Praktek keuangan berkelanjutan merupakan salah satu dukungan industri jasa keuangan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia melalui penerapan strategi di aspek ESG atau lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola perusahaan (governance).

Praktek keuangan berkelanjutan, ditunjukkan BRI dengan posisi sebagai first mover on sustainable finance di Indonesia dan telah memiliki rencana aksi keuangan berkelanjutan, sebagai strategi implementasi sustainable finance di BRI. Komitmen ini dilanjutkan BRI dengan penerbitan sustainability bond di tahun 2019.

SEVP Treasury dan Global Services BRI Listiarini Dewajanti menjelaskan bahwa penawaran Sustainability Bond BRI berhasil menarik minat investor secara signifikan, ditunjukkan dari jumlah permintaan obligasi yang jauh lebih besar dibandingkan jumlah yang ditawarkan.

Baca Juga: Banjir Pantura, BRI Bangun Posko dan Salurkan Sembako untuk Korban Banjir

“Minat beli investor terhadap obligasi ini mencapai lebih dari US$4,1 miliar, dibandingkan dengan nilai total obligasi yang ditawarkan sebesar US$500 juta, tingkat oversubscription mencapai lebih dari 8 kali.” imbuhnya.

Tingginya minat para investor juga tercermin dari spread yang baik dari sisi issuer, dengan yield 168 bps di atas US Treasury Bond dan 35 bps di atas global bond yang diterbitkan Pemerintah Indonesia.

Hal tersebut menunjukkan, kepercayaan investor pasar modal baik nasional maupun internasional terhadap kinerja keuangan BRI yang tumbuh sehat dan berkelanjutan.

Penerbitan obligasi dengan skema berwawasan lingkungan (green) dan sosial senilai US$ 500 Juta tersebut merupakan yang pertama dari perusahaan BUMN maupun dari lembaga keuangan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Penerbitan sustainable bond tersebut telah memenuhi Standard Sustainability Bond ASEAN dan mendapatkan rating investment grade dari lembaga rating international (Fitch & Moodys). Saat penerbitannya, sustainability bond BRI juga tercatat menjadi penawaran sustainability bond terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Mantap ! 6.000 KPR Sejahtera FLPP Siap Disalurkan BRI hingga Maret 2021

Sesuai dengan tujuan penerbitannya, seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan sustainability bond BRI telah digunakan untuk kegiatan yang berwawasan sosial dan lingkungan.

Pada tahun pertama setelah penerbitan,dana telah teralokasikan secara penuh 100%. Dari total US$500 juta dana yang diperoleh, US$422 juta atau 84,4% digunakan untuk kegiatan berwawasan sosial, dan sisanya sebesar US$78 juta atau 15,6% digunakan untuk kegiatan berwawasan lingkungan.

Dana yang digunakan untuk kegiatan berwawasan sosial, melalui penyaluran Kupedes dan KUR BRI, telah berhasil menciptakan lapangan kerja lebih dari 245 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui penyaluran KPR bersubsidi, sustainability bond BRI telah memberikan akses kepada 1.200 orang untuk memiliki hunian yang layak.

Dana yang diperoleh dari penerbitan sustainability bond juga digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan seperti green transportation untuk pembangunan proyek LRT.

Melihat dampak yang cukup signifikan pada aspek sosial dan lingkungan, sustainability bond BRI menerima penghargaan berskala internasional sebagai “Best Sustainability Bond” di ajang Triple A Country Awards yang diselenggarakan The Asset, majalah ekonomi terkemuka di Asia.

“Penggunaan dana hasil sustainability bond BRI juga mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain untuk menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work & economic growth), mengurangi kesenjangan (reduce inequalities), serta kota dan komunitas berkelanjutan (sustainable cities and communities),” pungkas Listiarini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI