Suara.com - Pandemi Covid-19 benar-benar membuat ekonomi Indonesia porak-poranda, hal tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah orang miskin di tanah air.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 menjadi 27,55 juta orang atau setara 10,19 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini meningkat sebesar 2,76 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menanggapi hal ini Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, jika tidak ada program perlindungan sosial dalam rangka menanggulangi dampak pandemi, mungkin jumlah orang miskin di tanah air akan lebih banyak.
"Artinya, program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru," kata Febrio dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: Meningkat! BPS Ungkap Jumlah Penduduk Miskin di NTB Capai 746.040 orang
Meski begitu dirinya optimis bahwa angka kemiskinan kembali bisa ditekan oleh pemerintah, mengingat kondisi ekonomi di Indonesia menunjukan tren pemulihan.
"Dengan tren ekonomi terkini, Pemerintah optimis namun tetap waspada bahwa pandemi dapat dikendalikan dan aktivitas sosial ekonomi terus berangsur pulih sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran ke depannya dapat menurun kembali," katanya.
Dia bilang pemerintah tetap memberi dukungan kebijakan countercyclical untuk penanganan Covid-19 dan program PEN di tahun 2021.
Berbagai kebijakan prioritas akan terus berlanjut pada 2021, misalnya melalui vaksinasi massal, penguatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan memakai sabun) dan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta penguatan Program PEN.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Penduduk Miskin Indonesia Naik Jadi 27,55 Juta Orang