Suara.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) memulai pembangunan Hunian Nyaman Terpadu atau Integrated Community Shelter (ICS) pada Sabtu (13/2/2021), untuk para pengungsi, terdampak gempa Sulawesi Barat.
Satu bulan pasca-gempa Sulawesi Barat, para penyintas masih banyak yang bertahan di tenda pengungsian. Mereka kehilangan rumah yang mengalami kerusakan sedang hingga parah.
Di pengungsian, kondisi mereka pun memprihatinkan. Udara dingin dan panas mudah menerpa karena tenda berdiri seadanya. Hal ini lah yang kemudian membuat ketidaknyamanan penyintas dalam menyambung kehidupan, sedangkan mereka juga belum mengetahui kapan akan pindah ke rumah yang belum tersentuh renovasi.
Dari sini, hunian terpadu pun segera dilakukan. Ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh ACT serta tokoh masyarakat, ICS akan berdiri di lapangan Dusun Sendana, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Pembangunan ini ditargetkan akan selesai pembangunannya di tiga pekan mendatang.
Baca Juga: ACT Luncurkan Program Sister Family Palestine - Indonesia
“Kami menargetkan pembangunan akan selesai dalam waktu tiga pekan mendatang. Akan ada 96 pintu ICS dengan 20 fasilitas MCK, masjid, serta sarana layaknya ICS lain yang telah ACT bangun di berbagai lokasi bencana,” jelas Dede Abdul Rohman dari tim pembangunan ICS.
Hunian nyaman terpadu ini nantinya bakal menggantikan tenda pengungsian yang kurang layak huni. Setiap pintu dari ICS juga akan hanya dihuni oleh satu keluarga. Cara tersebut dilakukan juga untuk meminimalisir penyabaran Covid-19 yang mudah terjadi jika penyintas tetap di pengungsian secara berkelompok tanpa adanya jaga jarak.
Di sekitar lokasi pembangunan ICS, mayoritas rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga parah akibat guncangan gempa. Bangunan rumah yang rata-rata masih semi permanen membuat bangunan tersebut mudah runtuh. Kondisi ini juga yang menjadi alasan ACT membangun hunian nyaman terpadu di wilayah tersebut.
Sutaryo dari Tim Program ACT mengatakan, ICS yang dibangun di wilayah terdampak gempa di Mamuju menjadi ikhtiar bersama untuk menyelamatkan kehidupan penyintas yang telah satu bulan tinggal di tenda. ICS bakal lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya agar memudahkan kehidupan warga yang tinggal di sana.
“Selain ICS, ACT juga telah membangun family shelter. Sasaran tahap pertama hunian nyaman untuk keluarga ini ialah da’i serta guru yang rumahnya mengalami kerusakan parah. Dan ke depannya, hunian nyaman serupa akan dibangun, kami mohon doa dan dukungan dari dermawan,” jelas Sutaryo.
Baca Juga: ACT Distribusikan 1.000 Ton Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar