Suara.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia atau Akumindo, Ikhsan Ingratubun melihat tren pasar berubah di masa pandemi Covid-19. Saat ini, konsumen lebih senang membeli produk-produk bekas.
Menurutnya, baju bekas kini lebih laris manis dibandingkan dengan baju baru karena konsumen lebih menghemat pengeluarannya di masa pandemi.
"Mari kita lihat tren, tren sekarang, orang tak lagi berbelanja baju baru. Ada istilah, membeli baju bekas, nah beli orang beli ke senen, itu tren, itu yang menyebabkan saat ini di mal besar-besar, atau merek yang besar, melakukan hal yang sama," ujar Ikhsan dalam Webinar Agen 46 Ujung Tombak Inklusi Keuangan secara virtual, Kamis (11/2/2021).
Selain baju bekas, Ikhsan juga melihat konsumen senang membeli tanaman hias. Hal ini karena efek kebijakan pemerintah yang manganjurkan masyarakat di rumah.
Baca Juga: Momen Imlek saat Pandemi, Pedagang Pasar Petak 9 Mengeluh Omzet Merosot
"Tanaman hias jadi tren, kita engga nyangka bisnis tanaman hias, semuanya rata-rata dijual melalui online," ucapnya.
Oleh karena itu, Ikhsan menyarankan, agar para pelaku UMKM bisa mengikuti tren yang diinginkan pasar jika ingin bertahan di masa pandemi Covid-19.
Momen ini harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk menjual segala macam yang dinginkan pasar dan juga harus bertransformasi digital dengan menjual secara online.
"Jual produk yang sesuai kebutuhan dan ini harus dilakukan UMKM pada saat pandemi Covid-19 yang belum diketahui berakhir kapan," jelas Ikhsan.
Kemudian, UMKM juga harus bertransformasi dalam hal model bisnis yaitu tidak hanya memperdagangkan barang melainkan juga jasa.
Baca Juga: Besok, Vihara Dharma Bhakti Tetap Gelar Sembahyang Imlek, Ini Syaratnya
Misalnya, pedagang toko kelontong yang juga bisa sebagai agen bank, yang bisa melayani transksi perbankan.
"UMKM harus melakukan transformasi, dia harus berubah, yang dulunya hanya berjualan secara konvensional dengan menunggu pembeli, dia perlu melakukan jual beli dengan online," pungkas dia.