Ketua DK OJK Ungkap Tantangan Industri Keuangan Syariah RI

Rabu, 10 Februari 2021 | 15:28 WIB
Ketua DK OJK Ungkap Tantangan Industri Keuangan Syariah RI
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso. (Antara Foto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangsa pasar (market share) perbankan syariah di Indonesia dinilai masih kecil bila dibandingkan dengan negara mayoritas muslim lainnya. Saat ini pangsa pasar perbankan syariah Indonesia baru sekitar 9,9 persen.

Inilah yang membuat ekonomi dan keuangan syariah di tanah air tidak begitu berkembang.

"Bahkan kita bercita-cita pada tahun 2000-an begitu kita me-role out perbankan syariah ini kita bercita-cita 20 persen (market share) tapi rupanya perjalanan waktu sulit sekali," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam sebuah webinar bertajuk 'Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah, Pasca Merger Bank Syariah BUMN" Rabu (10/2/2021).

Tak hanya itu kata Wimboh, sejumlah bank syariah yang ada di Indonesia juga memiliki keterbatasan modal, dimana dia menyebut 6 bank syariah memiliki modal inti kurang dari Rp 2 triliun dari total 14 bank umum syariah.

Baca Juga: Apa itu Ekonomi Syariah? Ini Prinsip, Karakteristik dan Tujuannya

Begitu juga dengan literasi keuangan syariah yang masih sangat rendah dibandingkan dengan yang konvensional.

"Literasi bank syariah kita hanya 8,93 persen dibandingkan dengan nasional yang 38,03 persen, begitu juga dengan inklusi keuangan syariah yang baru mencapai 9,1 persen dibandingkan dengan konvensional yang telah mencapai 76,19 persen," paparnya.

Permasalahan lain kata dia juga terkait dengan terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di industri keuangan syariah.

"Terbatas kita bisa mendidik meng-hire orang-orang yang mempuni dalam bidang ini," ucapnya.

Imbasnya kata dia competitiveness produk dan layanan keuangam syariah tertinggal jauh, akibat tidak adanya SDM yang berkualitas.

Baca Juga: Iconomics Dorong Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia

Terakhir kata Wimboh yang menjadi tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia adalah rendahnya research and development.

"Ini semua yang membuat kita harus bisa menyusun satu produk yang kualitasnya bagus, harganya murah, bervariasi dan mudah diakses oleh masyarakat secara gampang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI