Suara.com - Dalam mewujudkan upaya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, Danone Indonesia bergabung dan menjalin kolaborasi bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia (AWS Indonesia), PT Coca-Cola Indonesia, Global Water Partnership Southeast Asia, PT L’Oréal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, PT Nestlé Indonesia, dan PT Unilever Indonesia, Tbk untuk mengembangkan Koalisi Air Indonesia yang akan menjadi bentuk kemitraan multipihak untuk penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan melalui aksi kolektif di tingkat Daerah Aliran Sungai (DAS).
Koalisi Air Indonesia resmi diluncurkan pada Jumat, 29 Januari 2021 lalu, di Jakarta yang dilakukan melalui penandatanganan kesepakatan secara virtual bersama seluruh mitra terkait.
Bergabungnya Danone di Indonesia dalam Koalisi Air merupakan salah satu wujud dari usaha berkesinambungan yang telah lama dilakukan oleh Danone untuk dapat menjaga sirkularitas air, menjaga kualitas dan kuantitas air dan selalu berupaya untuk mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan dalam setiap proses operasionalnya.
“Berkolaborasi dengan berbagai pihak, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif atas air serta menjaga keseimbangan alam. Untuk mewujudkan visi Danone, One Planet One Health, dimana kami percaya bahwa kesehatan akan saling berhubungan dengan lingkungan yang juga sehat, kami terus berkomitmen dan melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga siklus air dengan tidak mengambil air lebih dari kemampuan alam mengembalikan secara alami,” jelas Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Gandeng LSM, Danone-AQUA Lakukan Pendampingan Petani Kopi Indonesia
Terkait upaya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, Danone di Indonesia bersama masyarakat dan para stakeholder, telah melakukan berbagai inisiatif sejak 1990 dan menghasilkan berbagai capaian yang dapat dirasakan tidak hanya bagi kelangsungan sumber daya air dan lingkungan namun dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
Ratih Loekito, Direktur Development dan Marketing Yayasan Konservasi Alam Nusantara menyampaikan Koalisi Air Indonesia akan menjalin kerja sama dan mengundang kolaborasi baik dari pemerintah, instansi terkait, swasta, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk mengembangkan rencana pengelolaan sumber daya air berkelanjutan yang selaras dengan tujuan bersama dari para pemangku kepentingan.
“Kita perlu melibatkan dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah air secara berkelanjutan di Indonesia serta menciptakan solusi yang bersifat holistik dan terpadu, dengan memperhatikan fungsi ekosistem untuk mendukung kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat. Kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi, swasta, serta masyarakat perlu dilakukan untuk melindungi dan mengelola sumber daya air di Indonesia secara berkelanjutan,” paparnya.
Tercatat sejak 2010 Danone Indonesia telah menanam lebih dari 2,8 juta pohon, membangun lebih dari 1.818 sumur resapan, membangun lebih dari 62.000 lubang biopori, serta membangun 56 fasilitas panen hujan.
Sejak 2015 perusahaan secara aktif telah mengembangkan program keanekaragaman hayati di 20 lokasi sekitar operasional dengan luas lahan mencapai 90,99 hektar. Sejak 2014, Danone pun telah membangun 42 kolam penampungan air (waterpond).
Baca Juga: Danone Indonesia Berikan Edukasi Seputar Pengelolaan Sampah Sejak Usia Dini
Bahkan di Desa Pasir Jaya, Kabupaten Bogor waterpond juga digunakan sebagai sumber air bersih untuk masyarakat yang menjadi bagai dari Program WASH.
Serta sejak tahun 2007, Danone di Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk membuka akses air bersih dan sanitasi (WASH) yang menjangkau lebih dari 330.000 orang.
Perjalanan panjang usaha Danone di Indonesia dalam mengupayakan pengelolaan sumber daya air tidak berhenti disitu, Danone pun turut berperan untuk mengatasi dampak penurunan sumber daya air akibat perubahan iklim.
Sejak 2010 berbagai usaha dilakukan seperti di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Jawa Timur.
Inisiatif ini diharapkan dapat memulihkan DAS Rejoso yang saat ini mengalami tekanan dengan deforestasi dan eksploitasi air yang tidak bertanggung jawab.
Sementara di Sub DAS Citatih, Danone Indonesia bersama Rekonvasi Bumi dan pemerintah Kabupaten Sukabumi menjadi pelopor dalam membentuk Forum Komunikasi Cicatih Hijau Lestari (FKCHL) yang bertujuan menyinergikan berbagai potensi yang dimiliki oleh pemangku kepentingan demi membangun keseimbangan ekologi, sosial dan ekonomi di Sub DAS Cicatih DAS Cimandiri.
Pada 2018-2019, Danone pun berhasil merampungkan pembangunan 2 DAM di Sukabumi.